Seat Kosong
- Puisi, masih dari seorang Sahabat
Dua tiket telah dipesan
Perjalanan kereta yang kau janjikan
Adalah sepanjang rel riwayat hayat
Berguncang gelap dan mendebarkan
Memandang kelam kaca dalam-dalam
Ada Tuhan yang tersaput mata kaca-kaca
Tiada pohon hijau tanaman kembang dan
nyanyi burung di luar sangkar
Hari semakin malam
Sekelebat pelayan menawarkan minuman
teh panas yang menghangatkan
Penumpang pucat dalam kereta dingin
Bersanding kursi yang kosong
menambah sepi
Senja mula berangkat sampai dini
Seat kosong diam memperhatikan
Bersanding sejuk tenang di sampingmu
Pulang untuk menyiapkan pergi
Sebelum kereta berhenti
Izinkan aku menempati seat kosong
di hatimu
(Jembatan Cipada, 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar