Jumat, Oktober 28, 2016

Sabar itu Indah

Biasanya, kalau saya menunggu giliran MRI, lamaaaaa sekali... harus antri sampai berjam-jam, harus mengalah diselipi oleh para Jenderal dan Istri Jenderal, atau para Pensiunan Jenderal dan Istri Pensiunan Jenderal, atau oleh para Pejabat Tinggi Negara, atau oleh para pasien luar yang tidak menggunakan BPJS, atau oleh pasien yang koneksinya langsung dari Dr. Terawan..

Tapi kemarin, saat saya mengantar Abang untuk kontrol MRI, baru satu menit duduk, menunggu, nama Abang sudah dipanggil dan disuruh pakai kimono untuk persiapan. Kira-kira 2 menit menunggu, sdh dipanggil lagi untuk masuk ke Ruang MRI. Padahal di Ruang Tunggu VIP ada sekitar 3 orang Pasien lain yang sebelumnya sudah menunggu. Saat itu, ada 1 orang Ibu yang memperhatikan kami terus dengan sorot matanya yang tajam.. Saya melemparkan senyum kepadanya, dibalasnya dengan cemberut..

Begitu Abang keluar dari Ruang MRI, Ibu itu menatap kami dengan cemberut.. Kami lewat dari Toilet dan memberikan senyum, dia masih cemberut saja. Kami lewat dari Ruang Ganti, Ibu itu makin cemberut...

Selanjutnya kami keluar dan akan pulang, tiba-tiba di depan Ruang DSA kami berpapasan dengan Dokter yang biasa memeriksa saya. Langsung saja beliau ingin melihat hasil MRI. Kami pun kembali ke Ruang Radiologi.

Selama Dokter menerangkan hasil Foto MRI, sorot mata tajam terasa di balik punggung saya. Saya masih mengabaikannya hingga penjelasan Dokter usai. Hingga akhirnya selesai, kami bersiap pulang, dan saya baru memperhatikan sekitar... Ternyata Ibu bersorot mata tajam tadi itu yang memperhatikan kami terus, dia sudah mengenakan kimono, tapi masih duduk di depan pintu Ruang MRI, masih menunggu gilirannya... dan dengan wajah makin cemberut..!!

Saya tak bisa berkata-kata... Apakah karena kebetulan Abang yang saat itu MRI, diberi kemudahan oleh Allah..? Atau apakah karena Abang sudah mendaftar sehari sebelumnya..? Sementara saya yang rutin MRI setiap 6 bulan sekali selalu mendapat giliran menunggu yang lamaaaaa...
Sabar itu memang indah, seperti yang selama ini selalu saya jalani.. tapi saya tidak pernah menunggu dengan wajah cemberut... 😄😄😄

Tidak ada komentar: