Minggu, Februari 08, 2015

ZIKRULLAH

Cara berfikir seseorang ditentukan oleh alam fikiran dan lingkungannya. Lingkungan pahit maka ia pun menjadi pahit, selalu curiga, dan seringkali berprasangka negatif kepada orang lain.
Sebaliknya bila ia memilih respon positif di tengah lingkungan paling buruk, maka ia akan berfikir positif dan selalu berprasangka baik pada orang lain. Ia mendorong dan menciptakan kondisi lingkungan untuk saling percaya, saling mendukung, bersikap terbuka, dan kooperatif.
Jadi, kita-lah "raja" dari fikiran kita sendiri. Oleh karena itu hindarilah selalu berprasangka buruk, upayakan berprasangka baik kepada orang lain.

Allah SWT berfirman:
"Wahai orang yang beriman! Jauhilah banyak berprasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang."
(Q.S. Al-Hujurat Ayat 12)

Referensi :
ESQ oleh Ary Ginanjar Agustin.

Pengaruh Zikir:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan Zikrullah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah itu, hati menjadi tentram.”
(Q.S. Ar-Ra’d, Ayat 28)

OTAK hanyalah aktivitas-aktivitas bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu, untuk memungkinkan ia bekerja dengan sempurna.
(Info dilansir islampos.com)

Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain.
Semua aktivitas yang kita lakukan dan pemahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah dari aliran bio-listrik.

Seseorang berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti "Subhanallah", "Allahu Akbar", maka beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif.
Ini menyebabkan satu aliran bio-listrik di wilayah saraf otak tersebut.

Bila zikir disebut berulang-ulang kali, aktivitas saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-listrik. Lama-kelamaan kelompok saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kelompok saraf yang lain untuk sama-sama turut aktif.

Dengan itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan. Otak mulai memahami hal baru, melihat dari sudut perspektif berbeda, dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini.

Otak yang segar dan fit secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
                      
Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan terhadap subjek ini dimuat dalam Majalah "Scientific American", Edisi Desember 1993.

Satu penelitian yang diuji di Universitas Washington dilakukan melalui tes pemindaian PET yang mengukur kadar aktivitas otak manusia secara tidak sadar.
Dalam penelitian ini, sukarelawan diberikan satu daftar kata benda.
Mereka diharuskan membaca setiap kata tersebut satu persatu dan menghubungkan kata-kata dengan kata kerja yang terkait.

Ketika sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bagian berbeda otak menunjukkan peningkatan aktivitas saraf, termasuk di bagian depan otak dan korteks.

Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi daftar kata yang sama berulang-ulang kali, aktivitas saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.

Ketika daftar kata baru diberikan kepada mereka, aktivitas saraf kembali. Ini sekaligus membuktikan secara ilmiah bahwa zikir yang dilakukan berulang-ulang kali dengan kata yang sama akan mengaktifkan saraf otak kanan. Otak kanan adalah bertugas mengendalikan emosi dan membuat hati kita menjadi tenang dan bahagia.

* share dari teman *

Tidak ada komentar: