Selasa, Februari 24, 2015

Seat Kosong

Seat Kosong
- Puisi, masih dari seorang Sahabat

Dua tiket telah dipesan
Perjalanan kereta yang kau janjikan
Adalah sepanjang rel riwayat hayat
Berguncang gelap dan mendebarkan
Memandang kelam kaca dalam-dalam

Ada Tuhan yang tersaput mata kaca-kaca
Tiada pohon hijau tanaman kembang dan
nyanyi burung di luar sangkar
Hari semakin malam
Sekelebat pelayan menawarkan minuman
teh panas yang menghangatkan
Penumpang pucat dalam kereta dingin
Bersanding kursi yang kosong
menambah sepi

Senja mula berangkat sampai dini  
Seat kosong diam memperhatikan
Bersanding sejuk tenang di sampingmu
Pulang untuk menyiapkan pergi
Sebelum kereta berhenti
Izinkan aku menempati seat kosong
di hatimu

(Jembatan Cipada, 2015)

Tidak ada komentar: