Kamis, Februari 26, 2015

Dia

- Puisi, milik Sahabat

Dia bukan Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, atau bahkan RA. Kartini
Sekedar ibu rumah tangga: mengurus rumah dan keluarga
Di jaman perang semua dalam keterbatasan
Bersuami seorang senapati serdadu
Gigih bertempur dan menggempur

Rumah menjadi benteng pertahanan
Sebelum tidur anak anak didongengkan keperkasaan bapaknya
Meski yang didapatkan adalah ketegaran ibunya
Dengan lembut setengah berbisik terus dia lantunkan
Cerita kejayaan
Sambil menyeka basah pipinya oleh air mata

Sembilan bulan perut rahim tanpa belaian kasih Bapa
Aku bukan wanita jalang
Dalam hati dia meronta 
Badannya tergetar menahan tangis dan sepi
Begitu sampai keluar anaknya lima
Dalam kepayahan penderitaan dan kesulitan
Tuhan selalu memberikan kemudahan dan kekuatan
Anak-anak disebut dalam setiap do’anya
Dia ikhlas
Perjuangannya pun tidak untuk merdeka

Waktu itu menjelang senja
Sayu-sayup di kejauhan terdengar tapak kaki lelaki
Semakin dekat
Terlihat tersenyum lebar
Rasa bahagia khawatir dan terpana menjadi tanya:
Suamiku?


(Bandung Lautan Api, 2015)

Tidak ada komentar: