Jumat, Mei 27, 2016

Nasihat tentang Shalat


Ingatlah tentang Shalat:

1. Terus konsentrasi bahwa shalat itu menghadap kepada Allah.
2. Maknai bacaan yang dibaca.
3. Jangan tergesa-gesa.
4. Selalu mengibaratkan bahwa shalat kita adalah shalat yang terakhir.



Shalat yang baik akan membuat:

1. Jujur.
2. Disiplin.
3. Rendah hati.


Jumat, Mei 13, 2016

Nasihat Berharga untuk Anakku

Anakku,
Jika kelak kau berumah tangga
Kau jatuh tersandung sesuatu
Hingga kuku kaki cantikmu berdarah
Kau berteriak kecil kesakitan
Kemudian suamimu berkata
"Aduh, Sayang.. Sakit, ya..
Sini, Abang usap kakimu..."
Maka syukurilah dengan penuh cinta
Maka nikmatilah momen itu
Janganlah kau lupakan selamanya...

Karena
25 Tahun kemudian
Ketika kau mengalami kejadian yang sama
Ketika kau juga berseru kecil kesakitan
Ketika kuku kakimu juga berdarah
Maka suamimu akan berkata
"Matamu ditaruh di manaaa...??!
Makanya, kalau jalan dipake matanya..!!!"


๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„



Jakarta, 11 Mei 2016





Sabtu, Mei 07, 2016

Masukan untuk Calon Anggota KPI


Mohon memberikan masukan rekam jejak untuk Calon Anggota KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Pusat Periode 2016-2019

No.102 KANIA RIFFIANTI AMALSYAH

dengan mengirimkannya melalui panselkpi@kominfo.go.id

Terima kasih.

-------------

PENGUMUMAN NAMA PESERTA LULUS SELEKSI ADMINISTRATIF REKRUTMEN CALON ANGGOTA KPI PUSAT PERIODE 2016-2019

Berdasarkan Hasil Seleksi Administratif, Panitia Seleksi mengumumkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terhadap 689 Pelamar yang mendaftar, Panitia Seleksi menetapkan 201 pelamar yang memenuhi persyaratan administrasi (memenuhi usia dan latar belakang pendidikan serta kelengkapan berkas), yang dapat mengikuti tahapan selanjutnya sebagai berikut:

NO. NAMA PESERTA

1 - 101 dst

102. KANIA RIFFIANTI AMALSYAH

103 - 201 dst


2. Terhadap 201 pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administratif, akan dilakukan Penilaian Tulisan Pribadi (yang sebelumnya telah diunggah pada masa pendaftaran) pada tanggal 5 s.d 10 Mei 2016. Hasil Penilaian Tulisan Pribadi akan diumumkan pada tanggal 11 Mei 2016.

3. Masyarakat dipersilahkan memberikan masukan rekam jejak 201 pelamar yang dinyatakan lulus administratif sampai dengan tanggal 27 Mei 2016. Masukan dapat disampaikan melalui panselkpi@kominfo.go.id.

4.Keputusan Panitia tidak dapat diganggu-gugat.

Jakarta, 4 Mei 2016
PANITIA SELEKSI
CALON ANGGOTA KPI PUSAT PERIODE 2016-2019
Ttd.
FREDDY H. TULUNG


https://www.kominfo.go.id/content/detail/7428/pengumuman-nama-peserta-lulus-seleksi-administratif-rekrutmen-calon-anggota-kpi-pusat-periode-2016-2019/0/pengumuman




Rabu, Mei 04, 2016

SIMPLE SEDEKAH



✔Belilah beberapa buah sandal jepit plastik atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid agar para jamaah dapat menggunakannya saat akan berwudhu. Anda akan menikmati pahala dari setiap orang yg memakainya.

✔Letakkanlah di jendela kamarmu segelas air atau makanan utk burung² kecil yg datang hinggap ke sana.

✔Sisihkanlah dari hasil upah jerih payahmu, sebagian untuk disumbangkan kepada anak yatim.

✔Belilah sekantong plastik kaos tangan dan kaos kaki, agar bisa diberikan kepada para pekerja.

✔Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, di mana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukkan uang receh 3-5ribu ke dalamnya. Jika sdh genap 1 bulan, buka kotak itu dan bersedekahlah dengan uang tersebut. Lakukanlah ini setiap bulan.

✔Jika anda hadir dalam acara kumpul² bersama keluarga dan kerabat, belilah ½-1 doos air mineral, niatkan utk sedekah kepada orang² yg butuh minum, yg sakit, dan lainnya.

✔Jika anda mengisi bensin atau parkir, kemudian petugasnya mengembalikan uang receh sisa kembalian, berikan sisa uang itu utknya sebagai sedekah.

✔Belilah mushaf (Al-Quran) lalu letakkan di salah satu masjid dan bayangkan berapa pahala yg akan anda peroleh pada setiap huruf yg mereka baca.

✔Berikanlah perasaan gembira kepada setiap Muslim, khususnya kepada mereka yg sedang tertimpa kesedihan.

✔Lemparkanlah senyum kepada orang yg anda temui, berikanlah salam kepada orang yg duduk, dan bertuturlah dengan ucapan yg baik, karena semuanya adalah sedekah.

✔Jangan biarkan anda tertidur, melainkan telah memaafkan setiap orang yg telah berbuat buruk kepadamu (berghibah tentangmu, mengadu domba, dan menzhalimimu).


ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆู„ุง ุงู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ..ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠ


*share dari teman*

Aku Rindu

- Puisi yang lama tersimpan di dalam buku -



Lamunan dalam menenggelamkanku
Sejenak ku memikirkanmu
Wajahmu membayangi mata
Menghadirkan cerita rindu hatiku...

Aku rindu tawamu
Aku rindu pelukanmu
Aku rindu kecupanmu
Aku rindu belaianmu
Aku rindu kamu...

Kekasih,
Seakan tak kuasa hati ini menahan rasa
Rindu telah membuat sendu jiwaku
Menusuk sanubari hingga seluruh tubuhku...

Ingin kuraih dan kudekap kau dalam pelukanku
Ingin kurebahkan kepalaku di bahumu yang kokoh
Ingin kukecup lehermu berlama-lama
Merasakan degup jantungmu yang menderu
Mengusir galau dan rindu kita...

Sungguh aku merindukanmu.



Bandung, 4 November 2014



TAAT

Tulisan Ustadz Salim A. Fillah di bawah ini terlalu bagus untuk tidak di-share...



"MAINKAN saja PERAN-mu, TUGAS-mu hanya TAAT kan?"

Ketika ijazah S1 sudah di tangan, teman-temanmu yang lain sudah berpenghasilan, sedangkan kamu dari pagi hingga malam sibuk membentuk karakter bagi makhluk yang akan menjadi jalan surga bagi masa depan.
Mainkan saja peranmu, dan tak ada yang tak berguna dari pendidikan yang kau raih, dan bahwa rezeki Allah bukan hanya tentang penghasilan kan? Memiliki anak-anak penuh cinta pun adalah rezeki-Nya.
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ketika pasangan lain mengasuh bersama dalam cinta untuk buah hati, sedang kau terpisah jarak karena suatu sebab. Mainkan saja peranmu, suatu hari percayalah bahwa Allah akan membersamai kalian kembali.
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ketika nyatanya kondisi memaksamu untuk bekerja, meninggalkan buah hati yang tiap pagi melepas pergimu dengan tangis. Mainkan saja peranmu, sambil memikirkan cara agar waktu bersamanya tetap berkualitas.
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ketika katamu lelah ini seakan tiada habisnya, menjadi punggung padahal rusuk. Mainkan saja peranmu, bukankah semata-mata mencari ridha Allah? Lelah yang Lillah, berujung maghfirah. 
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ketika belahan jiwa nyatanya bukan seperti imajinasimu dulu, mainkan saja peranmu, bukankah Allah yang lebih tahu mana yang terbaik untukmu? Tetap berjalan bersama ridha-Nya dan ridha-Nya, untuk bahagia buah cinta.
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ketika timbul iri pada mereka yang dalam hitungan dekat setelah pernikahannya langsung Allah beri anugerah kehamilan, sedangkan kau kini masih menanti titipan tersebut. Mainkan saja peranmu dengan sebaik-sebaiknya sambil tetap merayu Allah dalam sepertiga malam, menengadah mesra bersama-Nya. 
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ketika hari-hari masih sama dalam angka menanti, menanti suatu bahagia yang katamu bukan hanya untuk satu hari dan satu hati. Mainkan saja peranmu sambil perbaiki diri semata-mata murni karena ketaatan pada-Nya hingga laksana Adam yang menanti Hawa di sisi.
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ketika ribuan pasangan pengantin mengharapkan amanah Illahi, membesarkan anak kebanggaan hati, dan kau kini membesarkan, mengasuh, dan mendidik anak yang meski bukan dari rahimmu. Mainkan saja peranmu, sebagai ibu untuk anak dari rahim saudarimu.
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ya, taat.
Bagai Nabiyullah Ibrahim, melaksanakan peran dari Allah untuk membawa istri dan anaknya ke padang pasir yang kering. Kemudian, rencana Allah luar biasa, menjadikannya kisah penuh hikmah, catatan takdir manusia.
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ya, taat.
Bagai Nabiyullah Ayub yang nestapa adalah bagian dari hidupnya, dan kau dapati ia tetap mempesona, menjadikannya kisah sabar yang tanpa batas berujung surga. 
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Ya, taat.
Bagai Nabiyullah lainnya. Berkacalah pada mereka, dan jejaki kisah ketaatannya, maka taat adalah cinta. 
Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?

Taat yang dalam suka maupun tidak suka.
Taat yang bukan tanpa keluh, namun mengupayakan agar keluh menguap bersama doa-doa yang mengangkasa menjadikan kekuatan untuk tetap taat.
Mainkan saja peranmu, dalam taat kepada-Nya, dan karena-Nya..

๐ŸŒบSalim A. Fillah๐ŸŒบ

*copas*

Puisi di Hari Ulang Tahunku ke-43

Yang terselip :
Puisi dari Anggota Korem 043/Garuda Hitam Lampung, di Hari Ulang Tahunku ke-43, 2 September 2012, bertepatan dgn Hari Jadi Korem 043/Gatam ke-65.



Kami sangat bersyukur
Tuhan menghadirkan Ibu sepertimu
Tidak ada Ibu yang bijak selain dirimu

Terima kasih, Ibu
Atas semua dukungan dan kasih sayangmu

Semoga setiap tahun yang terlewati
Akan membawa Ibu pada kebijaksanaan,
kedamaian, dan kegembiraan

Semoga hari ini akan membawa Ibu
Pada semua hal yang membuat Ibu tersenyum

Semoga Ulang Tahun Ibu
Hanyalah awal dari tahun yang penuh kebahagiaan

Semoga Ulang Tahun ini
Hanyalah awal dari tahun yang berisi kenangan manis,
saat-saat indah, dan impian bersinar

Hari ini
Bukan hanya akhir tahun
Ini awal yang baru

Tersenyumlah, Ibu !
Ini Ulang Tahunmu ke-43



- Warga Korem 043/Gatam -


Selasa, Mei 03, 2016

Rinduku Doaku



Kau bilang hanya sebentar
Derit pintu menggugah sadarku
Apalah arti menunggu sebentar
Sekian tahun saja rela kujalani
Hanya sebentar apalagi

Hati teraduk-aduk kurasa
Setiap pujanya terasa biasa
Tak ada yang istimewa
Namun entah mengapa
Karena yang biasa itu terasa luar biasa
Jantung jadi berdetak kencang
Saat ia bilang aku cantik
Satu kata yang sangat jarang diucapkannya
Untukku

Bulan melihatku tersenyum
Bintang-bintang bermain mata padaku
Suara angin berdesir lembut
Menemaniku
Menantimu

Lekaslah pulang, Sayang
Mendoakanmu, adalah caraku memelukmu
Kukirim doaku untukmu
Aku rindu


Bandung, 5 Mei 2016





Terima Kasih Cinta

TERIMA KASIH CINTA
- Puisi untuk Abang -

Kau pecahkan keraguan yang membuat ku jatuh
Kau pecahkan kegalauan yang membuat ku terhempas
Terhempas bagaikan ombak
Kau bagaikan penopang raga yang menyatu
Kau bagaikan panduan inspirasiku

Dan kau…
Dan kau berikan semua yang aku butuhkan
Sayangmu…
Bahkan cintamu…

Andai perasaan ini kau tahu
Andai perasaan ini bisa kau baca
Dengan kedua mata indahmu
Aku kan selalu ada untukmu
Di dekatmu…
Menjagamu…
Kan ku belai rasa yang kau berikan padaku

Dengan cintamu aku merasakan kekuatan
Kekuatan yang luar biasa
Kasih sayang yang begitu istimewa
Ketulusan yang membuat kau berharga
Kesetiaan yang membuat ku percaya
Kan ku jaga cinta kita abadi selamanya


Jakarta, 2 Desember 2015

- di acara Peringatan Hari Jadi ke-25 Tahun Pernikahan kami -

1.000 Hari Mamah Telah Berlalu...

1.000 Hari telah berlalu sejak kepergianmu, Mamah
Masih tak terbiasa kami hidup tanpamu
Sepi rasanya dunia ini tanpa hadirmu
Termenung dalam rindu kami mengingat canda tawamu
Mengingat semua keluh kesahmu

Tak ada kata lain selain rindu untukmu, Mamah
Merindukan Mamah adalah ritual sehari-hari kami
Menangis kala kami ingat senyum manis Mamah
Pedih rasanya hati ini mengingat tingkah laku kami yg pernah membuat Mamah sedih
Betapa rindu kami akan pelukanmu

Menangis, itulah yang kami tumpahkan dalam doa untukmu di setiap waktu
Bertanya pada-Nya mengapa Mamah berpulang tak akan mengubah semua
Ikhlaslah yang harus kami pelajari
Agar dapat tetap membuatmu tenang di sana

Di sini kami kan selalu berdoa untukmu, Mamah
Berdoa agar engkau tetap bahagia di sisi Sang Khalik
Di tempat yang paling indah di sana

Kami mencintaimu, Mamah
Selalu mencintaimu
Tersimpan kokoh dalam hati kami
Mamah tak akan pernah terganti

Jakarta, 15 Maret 2015




I Miss You

I Miss You

- Puisi oleh : Pupi, Nonot, Anik, Bowo
(Teman-teman Alumni SMP 2 Magelang, di tengah chating via Whatsapp yang kocak dan penuh canda tawa)



Tetes embun pagi yang menetes di lembah itu...
Udara terasa dingin,
sejuk dengan angin sepoi-sepoi menerpa wajahku...

Embun membuat hatiku semakin merindu...
Seketika itu... nafasku terpacu,
Ku merindukanmu..!
Hatiku berbisik...
Oh indahnya dunia...

Helaian nafasmu masih terasa di dadaku...
Sejuk dan syahdu...
Berbisik... dekaplah aku,
erat dan erat...
Seakan-akan aku tak mau terpisah darimu...

Embun pagi yang menetes lembut...
Pertanda cinta kita yang tak terpisahkan...
Membuatku terpesona,
akan pesona dirimu...

Embun pagi membasahi bukit...
Hati kita tak tergoyahkan,
bagai Bukit Tidar yang kokoh berdiri...

Semburat mentari dengan malu menampakkan diri...
Laksana semburat rona wajahmu yang malu-malu,
Seakan menampakkan indahnya wajahmu...
Betapa ku ingin mengusap wajahmu...

Perlahan bayang-bayang kaki bukit pun mulai nampak...
dengan lembut nan syahdu...
Nampak di antara rona mentari pagi....

Ingin kubisikkan sebait kata sayang di telingamu...
Sungguh rasa itu merasuk di hatiku,
merasuk jauh... dan jauh...
Dan rasa itu seketika berubah...
berubah menjadi...
Rindu...

Seandainya kau tahu...
Aku sangat merindukanmu...
Rindu, oh rindu...
Tak terasa telah sekian lama kita tak bertemu...
It makes me cry...
karena I miss you a lots...

Selama ini...
Seolah sunyi...
Tiada kabar darimu...
Kuseka butir-butir air mata yang menetes...

Bila suatu saat nanti kita berjumpa,
ku kan berikan my big hug to you...
Bilakah suatu hari nanti engkau bersamaku..?

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Keluarga Bebas Narkoba

Keluarga Bebas Narkoba
– Menyelamatkan Masa Depan Bangsa, Dimulai dari Keluarga –

 

Tidak lagi membidik pengguna dewasa, di Indonesia Narkoba kini mulai merambah pada anak, remaja, dan wanita dari berbagai kalangan. Penyalahgunaan Narkoba, terutama ganja menjadi kasus terbanyak dibandingkan jenis lainnya, diikuti shabu dan ekstasi. Menurut penelitian, sebanyak 15 ribu anak per tahun meninggal karena Narkoba (Pikiran Rakyat, 2013). Para pecandu Narkoba itu  pada umumnya berusia antara 11 sampai dengan 24 Tahun, usia produktif atau usia pelajar. 

Presiden RI, dalam amanatnya pada Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, 26 Juni 2015, menyatakan bahwa tingginya jumlah pengguna Narkoba di Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Tahun 2015 diperkirakan angka prevalensi pengguna Narkoba mencapai 4,1 Juta orang (2,2%). Kerugian material diperkirakan sebesar lebih kurang Rp 63 Triliun, yang mencakup kerugian akibat belanja Narkoba, biaya pengobatan, barang-barang yang dicuri, biaya rehabilitasi, dan lain-lain. Dengan daya rusak seperti itu, kejahatan Narkoba bisa digolongkan ke dalam kejahatan luar biasa dan serius. Terlebih lagi, kejahatan Narkoba bersifat lintas Negara dan terorganisasi, sehingga menjadi ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak.

Maka bagi kita para orang tua, hendaknya data tersebut menjadi alarm tersendiri, bahwa ada pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan di rumah kita.

 

Peran Edukasi tentang Narkoba dalam Keluarga

Pelajar yang mengkonsumsi Narkoba biasanya diawali dengan merokok yang kini telah menjadi hal yang wajar ditemui. Dari kebiasaan tersebut, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan teman sebayayang sudah menjadi  pecandu Narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mereka mengalami ketergantungan.

Perlu dipahami bahwa Narkoba terbagi menjadi tiga jenis yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif (NAPZA)Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau  bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau  perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika adalah bahan atau zat, baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat. Berkhasiat psikoaktif artinya memiliki sifat mempengaruhi otak sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku pemakainya. Kontrol diri menjadi rendah, berhalusinasi, hingga dapat melakukan tindakan kriminal. Sedangkan zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menimbulkan ketergantungan yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberikan efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.

Diperlukan ketajaman intuisi, kepekaan, dan observasi dari orang tua, agar menyadari perubahan fisik, perilaku, dan sikap anaknya.

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat harus mampu menjadi benteng utama pencegahan penyalahgunaan Narkoba.Mampu menanamkan nilai-nilai positif kepada anggota keluarganya dan menjalankan fungsi keluarga yaitu fungsi pendidik, fungsi sosialisasi, fungsi perlindungan, dan fungsi agama.

Keluarga merupakan tempat dimana seorang anak belajar sebelum masuk dalam masyarakat. Seringkali karena kesibukannya orang tua mengabaikan anak-anaknya. Akhirnya, anak akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengkonsumsi minuman keras, dan mengkonsumsi narkotika. Bahkan, masalah penyalahgunaan narkotika ironisnya juga bisa diawali dari tontonan televisi yang tidak mendidik. Oleh karenanya sangatlah penting edukasi pada orang tua, karena orang tua inilah yang kemudian akan kembali mengedukasi anak-anak mereka atau anggota keluarga lainnya.

Tahapan edukasi yang perlu dilakukan kepada anak, pertamaadalah menanamkan pada benak dan mentalnya tentang masa depannya yang sukses. Bahwa keberadaannya akan membuat perubahan positif pada dirinya, keluarga, masyarakat, dan Negara. Sampaikan pula bahwa kita sebagai orang tuanya, akan selalu ada untuk mendampinginya meraih masa depandalam suka maupun duka. Setelah mental anak sudah tersiapkan, saatnya orang tua menyampaikan tahapan kedua : bahwa ada beberapa kejahatan besar yang ingin menghancurkan masa depan anak-anak hebat sepertinya. Orang tua selanjutnya menyampaikan tentang Narkoba, bentuk peredarannya, pengemasan yang biasa didistribusikan di sekolah atau kampus, serta efek yang bisa terjadi pada fisikdan sikap anak. Semakin besar usia anak, orantua dapat semakin detail memberikan informasi tentang Narkoba. Kedua tahapan edukasi ini, tentu dilakukan dengan pola komunikasi yang terbuka dan menyenangkan.

Untuk menguatkan tahapan edukasi di atas, iringi pula dengan penanaman nilai agama yang kokoh dalan kegiatan keluarga sehari-hari. Jadikan norma agama sebagai standar dalam mengambil keputusan : benar dan salah; baik dan buruk. Jangan sungkan untuk melibatkan tokoh/pembimbing agama di dalam keluarga kita.

 

Peran Keluarga sebagai Benteng Pertahanan Masuknya Narkoba di Tengah Keluarga

Gerakan Anti Narkoba merupakan tanggung jawab kita bersama. Kaum Ibu sangat berpengaruh pada kesuksesan prestasi putra-putrinya. Ibu dapat membentuk anak-anaknya menjadi Duta Anti Narkoba.

Sampai disini, sangat dominan terlihat bahwa komunikasi verbal adalah senjata yang efektif dalam proses edukasi. Sebuah kemampuan yang cocok untuk diambil alih oleh kaum wanita dan para ibuDr. Aisyah Dahlan dalam ceramah singkat pada Deklarasi "Gerakan Perempuan Peduli Bahaya Penyalahgunaan Narkoba", mengingatkan tentang potensi besar kaum perempuan berdasarkan hasil penelitian, dimana secara general wanita mampu dan butuh untuk mengeluarkan rata-rata 20.000 kata per hari. Sedangkan priarata-rata hanya mampu mengeluarkan 7.000 kata dan maksimal 10.000 kata dalam sehari. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan dominasi otak kanan dan otak kiri dari perempuan dan laki-laki. Itu pula sebabnya mengapa perempuan dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu, sedangkan laki-laki pada umumnya hanya dapat mengerjakan satu tugas dalam satu waktu. Kemampuan tersebut, idealnya dimaksimalkan dalam mengedukasi keluarga, disamping digunakan pula untuk mengeluarkan isi hati.

Diskusikan pula dengan pasangan anda, bahwa setiap anggota keluarga harus memahami peraturan di dalam rumah, apa yang diharapkan dari diri mereka masing-masing, dan apa akibatnya jika peraturan tersebut tidak dilaksanakan.Menanamkan terus-menerus tentang tujuan hidup, meningkatkan kualitas kerohanian keluarga, menjaga keutuhan nilai-nilai, dan membangun cita-cita bersama seluruh anggota keluarga. Inilah yang disebut sebagai “Struktur Keluarga” dimana pembatasan (aturan), dukungan, dan arahan diberikan secara terbuka atau jelas oleh orang tua selaku pimpinan keluarga.

 

Nyatakan Perang terhadap Narkoba

Tidak dapat dipungkiri, semua pihak tengah bekerja keras untuk memutus mata rantai Narkoba di Nusantara. TNI, POLRI, Bea Cukai, Pemerintah, BNN, LSM, semua masih terus bahu-membahu melawan kejahatan Narkoba. Dibutuhkan kerja sama dari kita semua, yang berada dilingkungan terkecil masyarakat – yaitu Keluarga – untukmenguatkan perlindungan dan ketahanan generasi penerus bangsa.

Sebagai lingkungan terkecil dari masyarakat dan bangsa, kita dapat mewujudkannya dengan dimulai dari keluarga kita sendiri. Selanjutnya mari kita peduli untuk menyelamatkan putra-putri kita, dengan turut bergerak di lingkungan kita, bersama-sama keluarga lainnya, dimulai dari lingkungan RT, RW, dan seterusnya, dalam Gerakan Perempuan Peduli Bahaya Penyalahgunaan Narkoba. Sudah seharusnya semua pihak berperang melawan Narkoba, karena gerakan dari Sindikat Narkoba kini dilakukan secara terang-terangan, bahkan sudah melibatkan banyak kaum wanita dan anak-anak sekolah.

Perang terhadap Narkoba harus dimulai dari lingkungan terdekat kita, yaitu Keluarga. Keluarga adalah pilar utama pencegahan penyalahgunaan Narkoba. Pola dan sistem parenting harus dibenahi sesuai dengan kebutuhan dasar anak. Anak-anak yang mendapat pengasuhan yang kurang tepat, sangat rentan menjadi korban penyalahgunaan Narkoba. Dengan mengoptimalkan peran pengasuhan keluarga, maka akan lahir anak-anak cerdas yang sehat jasmani dan rohani, sehingga terbebas dari penyalahgunaan Narkoba. Anak yang mendapat kehangatan dalam keluarganya – termasuk di dalamnya hubungan yang harmonis antara ibu dan ayahnya –  tidak akan berfikir untuk mencari kehangatan di tempat lain, apalagi berfikir untuk menyalahgunakan Narkoba.

 

Dari keluarga, kita persembahkan Generasi Emas, Generasi Sehat Tanpa Narkoba.
Narkoba : NOPrestasi : YES YES YES !


Jakarta, 5 Oktober 2015


Penulis,


- Riffi Amalsyah -


#GenerasiEmasGenerasiSehatTanpaNarkoba

#GerakanPerempuanAntiNarkoba

Senin, Mei 02, 2016

Catatan di Hari Pendidikan Nasional 2016, oleh Anies Baswedan

Selamat Hari Pendidikan untuk anak muda yang belajar di perantauan.
=========================


Lampu belajar masih menemani. Buku masih terbuka. Berjam-jam duduk di meja belajar. Mata terus membaca, tangan mencatat di buku tulis. Di kamar yang mungil, jauh dari kampung halaman.

Ribuan, bahkan ratusan ribu anak muda tinggalkan kampung halaman, jauh dari Ibu, Ayah, dan saudara mereka. Kampung halaman yang penuh kenangan masa kecil itu mereka tinggalkan untuk satu tujuan: pendidikan. 

Semua pasti masih ingat saat keluarga mengantarkan, melepas bersekolah jauh. Kristal butiran air mata Ibu saat melepas anak berangkat seakan cermin jernihnya cinta. Anak adalah cinta berbalut harapan. Ibu melepaskan anak untuk merantau jauh demi pendidikan yang lebih baik; melepaskannya dengan cinta, mengalunginya dengan harapan, dan menyematkannya doa tanpa akhir. 

Buat anak-anak muda yang sedang di rantau, jauh dari Ibu, Ayah dan saudara, pada malam menjelang Hari Pendidikan ini, saya ucapkan selamat berjuang, selamat belajar. 

Rute perjalanan yang kalian tempuh adalah rute yang telah mengantarkan jutaan anak muda negeri ini meraih kehidupan yang lebih baik. Jaga stamina!

Yakinlah bahwa pendidikan akan bisa mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik. Pendidikan jadi tangga untuk menuju cita-cita, menuju harapan. Tiap hari satu anak tangga dilewati. 

Anak muda memang seharusnya pilih jalan mendaki. Jalan berat penuh tantangan tapi bisa mengantarkan ke puncak. Jadikan perpisahan dengan keluarga itu sebagai awal perjumpaan dengan cita-cita.

Pada tiap lembar bacaan, ada doa Ibu dan Ayah. Pada tiap karya tulis dan pekerjaan dari guru atau dosen, ada harapan dari Ibu dan Ayah. Mereka mungkin tidak tahu satu per satu yang dikerjakan anaknya, tapi mereka tak pernah berhenti hibahkan semua yang mereka miliki untuk kebaikan dan kebahagiaan anak mereka. 

Teruslah belajar. Jangan biarkan waktu bergulir tanpa makna. Buka hari dengan cerahnya mata hati, dan tutup hari dengan tuntasnya asupan ilmu dan pengetahuan baru.

Janjilah kepada Ibu dan Ayah, suatu hari nanti mereka akan melihat anak mereka pulang membawa ilmu, membawa makna dan menjawab semua doa dengan melampaui  harapan Ibu dan Ayah mereka. Izinkan mereka kelak menyongsongmu dengan rasa bangga dan syukur. Doa tulusnya dijawab oleh keberhasilan anaknya.

Selamat Hari Pendidikan, selamat memasuki Bulan Pendidikan, selamat meneruskan belajar, dan selamat melampaui cita-cita! 


Salam, 

Anies Baswedan
Cilandak, 1 Mei 2016, 23.07

*share dari teman*