Jumat, Februari 27, 2015

Penyerahan Diri pada Tuhan

Kebahagiaan berasal dari kemurahan Tuhan
Bukan dari kekuatan sang penguasa
Jika langit tidak melimpahkan keberuntungan
Maka tak ada keberanian yang mampu mengambilnya

Semut tidak menderita karena kelemahannya
Harimau tidak makan karena kekuatannya

Karena tangan tidak dapat mencapai langit
Maka terimalah apa yang dibawa keberuntungan

Jika engkau ditakdirkan berusia lanjut
Tak akan ada ular atau pun pedang yang dapat mencelakaimu
Akan tetapi jika hari kematian itu tiba
Maka penangkal racun pun dapat membunuhmu seperti racun

- Syeikh Musliuddin Sa'di Shirazi
("Bustan", Taman Surga)

Kamis, Februari 26, 2015

Dia

- Puisi, milik Sahabat

Dia bukan Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, atau bahkan RA. Kartini
Sekedar ibu rumah tangga: mengurus rumah dan keluarga
Di jaman perang semua dalam keterbatasan
Bersuami seorang senapati serdadu
Gigih bertempur dan menggempur

Rumah menjadi benteng pertahanan
Sebelum tidur anak anak didongengkan keperkasaan bapaknya
Meski yang didapatkan adalah ketegaran ibunya
Dengan lembut setengah berbisik terus dia lantunkan
Cerita kejayaan
Sambil menyeka basah pipinya oleh air mata

Sembilan bulan perut rahim tanpa belaian kasih Bapa
Aku bukan wanita jalang
Dalam hati dia meronta 
Badannya tergetar menahan tangis dan sepi
Begitu sampai keluar anaknya lima
Dalam kepayahan penderitaan dan kesulitan
Tuhan selalu memberikan kemudahan dan kekuatan
Anak-anak disebut dalam setiap do’anya
Dia ikhlas
Perjuangannya pun tidak untuk merdeka

Waktu itu menjelang senja
Sayu-sayup di kejauhan terdengar tapak kaki lelaki
Semakin dekat
Terlihat tersenyum lebar
Rasa bahagia khawatir dan terpana menjadi tanya:
Suamiku?


(Bandung Lautan Api, 2015)

Selasa, Februari 24, 2015

Puisi Religius Terakhir WS Rendra

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
Kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanya untuk beribadah.

“Ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja”….

* Puisi ini ditulis oleh W.S. Rendra menjelang wafatnya (6 Agustus 2009), yang ditulis di atas ranjang Rumah Sakit.

Bedak Talek

- dari seorang Sahabat

Bedak talek yang kau taburkan semerbak
Terbang bersama angin hingga hinggap 
dan bersemayam di awan

Dengan sabar lembut dan menentramkan
Selama 32 tahun hujan mengirimkan segarnya

Kepadaku: "aku masih harum"

Seat Kosong

Seat Kosong
- Puisi, masih dari seorang Sahabat

Dua tiket telah dipesan
Perjalanan kereta yang kau janjikan
Adalah sepanjang rel riwayat hayat
Berguncang gelap dan mendebarkan
Memandang kelam kaca dalam-dalam

Ada Tuhan yang tersaput mata kaca-kaca
Tiada pohon hijau tanaman kembang dan
nyanyi burung di luar sangkar
Hari semakin malam
Sekelebat pelayan menawarkan minuman
teh panas yang menghangatkan
Penumpang pucat dalam kereta dingin
Bersanding kursi yang kosong
menambah sepi

Senja mula berangkat sampai dini  
Seat kosong diam memperhatikan
Bersanding sejuk tenang di sampingmu
Pulang untuk menyiapkan pergi
Sebelum kereta berhenti
Izinkan aku menempati seat kosong
di hatimu

(Jembatan Cipada, 2015)

Minggu, Februari 22, 2015

Kenanglah Kebaikan Orang-orang dalam Hidup Kita

Banyak orang keluar dan masuk dalam hidup kita.
Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas keras.
Ada yang telah lama berjalan beriringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya.
Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati.
Ada datang dan pergi begitu saja seolah tak pernah ada.

Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan manik-manik pembentuk mozaik catatan sejarah.
Gambaran itu sebenarnya telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai.
Atau kita salah melihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.

Ambillah waktu sejenak untuk mengenang mereka yang pernah hadir dalam hidup kita.
Kenanglah seluruh kebaikan mereka serta kebaikan yang mungkin tersembunyi di balik tabir kekecewaan.
Mereka adalah orang tua, guru, sanak saudara, kerabat, teman, serta sahabat.
Juga tiada salahnya mengenang mereka yang pernah kita anggap sebagai musuh atau pengkhianat.
Atau yang tak pernah kita tahu nama dan wajahnya.

Bagaimanapun mereka telah turut memahat pribadi kita, menyapukan tinta pada lukisan hidup kita, menyiangi tanaman jiwa kita.

Kenanglah dalam genangan cinta tak bertepi.
Pandanglah dalam cakrawala cinta tak bersyarat.
Hanya dalam tatapan cinta lah kita bisa memandang indahnya kehidupan ini, karena segalanya adalah karunia Tuhan Maha Kuasa.
Karena tiada secuil pun hidup yang perlu disesali, maka hanya cinta dan kasih sayang lah jawabannya.

4 HAL SEBELUM TIDUR

EMPAT HAL SEBELUM TIDUR

Rasulullah SAW berpesan kepada Siti Aisyah RA.

“Ya, Aisyah! Jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara yaitu:

1. Sebelum khatam Al-Quran
2. Sebelum menjadikan para Nabi bersyafaat untukmu di hari kiamat
3. Sebelum para Muslimin meridhai engkau
4. Sebelum engkau melaksanakan Haji dan Umrah“

Bertanya Siti Aisyah:
“Ya Rasulullah! Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?“

Rasul tersenyum dan bersabda:

1. “Jika engkau akan tidur , membacalah surat Al–Ikhlas tiga kali seakan-akan engkau telah meng-khatamkan Al-Quran"

Bismillaahirrohmaanirrohiim,
‘Qulhuallaahu ahad’ Allaahushshamad’ lam yalid walam yuulad’ walam yakullahuu kufuwan ahad’ (3x)

2. "Membacalah shalawat untukku dan untuk para Nabi sebelum aku maka kami semua akan memberimu syafaat di hari kiamat“

Bismillaahirrohmaanirrohiim, Allaahumma shallii ‘alaa Muhammad wa’alaa aalii Muhammad (3x)

3. “Ber-istighfar-lah untuk para Mukminin maka mereka akan meridhai engkau"

Astaghfirullaahal 'adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x)

4. "Dan perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, dan bertakbir, maka seakan-akan engkau telah melaksanakan ibadah Haji dan Umrah"

Bismillaahirrohmaanirrohiim, Subhanallaahi Walhamdulillaahi wa Laa ilaaha illallaahu Allaahu akbar (3x)

(Tafsir Haqqi)

Subhanallah, semoga kita semua dijauhkan dari kesusahan, keterpurukan, dan keputusasaan. Aamiin.

Jumat, Februari 20, 2015

Chasing Shadow in The Dark

- Puisi, masih dari seorang Sahabat

Di tiap jatuh jauh pandangan adalah dia
Bisa sampai menggapai?
Dalam gelap tetap menatap
Biar susah sungguh
Mungkin setan menunggu bosan
Aku tidak perduli
(I believe a light will erase,  you will rise: my sun)
Sampai habis waktuku kan terus memburu
(dan pada gulingmu aku cemburu)

(Sang Guru, Magelang 1982)

Wild World

Wild World
- Puisi, dari seorang Sahabat

Setelah seharian bermain
Anak manis itu tertidur pulas
Biasa minta di-Nina bobokan ini tidak
Malah dia bilang bobo sambil ngantuk
Kupijit-pijit kaki paha dan punggungnya
Lalu kurapikan selimutnya
Biar sarung sobek karna setrika terasa nyaman
Setelah terlihat pulas aku belai kepalanya
Dari dahinya lembut
Kupandangi dengan bersenyuman
Kucium pipi dan rambutnya
Sejuk segar bagai air kelapa
Terlintas pikiran: untuk apa aku bekerja
Terjawab: agar dapat minum pipimu
Beberapa saat kutunggu bila terganggu
Denging lalu lalang nyamuk
Tak kutepuk kuhalau saja
Dia tetap nyenyak
Dan setengah berdo’a dalam hati kubisikkan
Aku akan menjagamu

(Talas Bogor, Februari 2015)

Rabu, Februari 18, 2015

Catatan dari Mupus XI Persit KCK Tahun 2015

Tema :
"Dengan Semangat Kebersamaan Persit Kartika Chandra Kirana Meningkatkan Mutu Pendidikan, Kesejahteraan dan Kepedulian Sosial Bagi Keluarga Besar TNI Angkatan Darat"

Sambutan Ketua Umum Dharma Pertiwi selaku Penasihat Persit Kartika Chandra Kirana:
- Perhatikan penggunaan Atribut sesuai aturan, karena penggunaan Atribut yg tdk sesuai akan mengurangi citra organisasi.
- Munas Dharma Pertiwi yg semula dilaksanakan 5 Tahun sekali, diubah menjadi 3 Tahun sekali.
- Ketua yg bekerja secara pribadi, jangan menggunakan hari Sabtu sebagai kegiatan organisasi.
- Yayasan Kartika Jaya adalah warisan dari pendahulu, amanah yg harus dijaga dgn sebaik-baiknya. Untuk itu jangan disalahgunakan.
- Para Ketua sebagai Ibu Raksa Karini, yaitu Ibu Asuh Korps Wanita TNI, memiliki hak untuk memberikan arahan. Untuk itu hendaknya kegiatan-kegiatan yg dilaksanakan jangan hanya yg bersifat seremonial saja.

Pengarahan Kepala Staf TNI Angkatan Darat selaku Pembina Utama Persit Kartika Chandra Kirana:
- Yayasan Kartika Jaya didirikan untuk mendukung kegiatan Persit, bukan untuk menumpuk harta.
- Landasan budi pekerti harus selalu ditanamkan kpd anak-anak sejak usia Balita.
- Kaum perempuan memiliki kesempatan yg luas untuk berkarya di bidang apa pun. Untuk itu pergunakan kesempatan tersebut dgn sebaik-baiknya.
- Sebagai seorang Pimpinan, Ketua harus dapat selalu menjadi panutan bagi anggotanya.
- Matangkan kepribadian sebagai perempuan Indonesia dan sebagai istri Prajurit TNI Angkatan Darat.

Penekanan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana:
1. Bentengi diri dan Keluarga dengan keimanan dan ketaqwaan kpd Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berdasarkan Munas Dharma Pertiwi yg terdapat perubahan penyelenggaraan setiap 3 Tahun sekali, maka Mupus Persit Kartika Chandra Kirana menyesuaikan pula dgn penyelenggaraan setiap 3 Tahun sekali.
3. Sebagai unsur Pemimpin, maka Ibu-ibu para Ketua harus menjadi contoh teladan dalam mensosialisasikan Hasil Mupus XI, terutama tentang Penggunaan Atribut, karena Atribut adalah merupakan identitas integritas organisasi.
4. Segala aktivitas yg dilaksanakan oleh organisasi Persit seyogyanya diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan, kesejahteraan, dan kepedulian sosial bagi Keluarga Besar TNI AD.
5. Dalam melaksanakan acara Sertijab, dekorasi yg disiapkan agar dibuat sesederhana mungkin, adapun untuk souvenir kini ditiadakan agar tidak memberatkan penyelenggara.
6. Sertijab Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana hanya ada Sambutan Tunggal, yaitu Sambutan dari Ketua Umum Dharma Pertiwi saja.
7. Kepada para Ketua Daerah, agar meningkatkan Pelayanan Pos KB-Kes Terpadu di daerah masing-masing.
8. Dalam rangka permohonan izin ke Luar Negeri untuk keperluan dinas maupun pribadi, agar mengajukan permohonan izin kepada Ketua satu tingkat di atas dengan memberikan tembusan kepada Ketua Umum.
9. Acara Peringatan HUT Persit tidak boleh digabung dengan pelaksanaan HUT Dharma Pertiwi.
10. Di tengah kesibukan, tetap utamakan pembinaan dan pendidikan putra-putri kita, para generasi muda, sebagai generasi penerus Bangsa.
11. Laksanakan Penekanan dari Ketua Umum Dharma Pertiwi agar tidak melaksanakan kegiatan Persit pada hari Sabtu dan Minggu.
12. Kepada para Ketua Yayasan, agar melaksanakan tata kelola Dana Yayasan secara arif dan bijaksana, jangan digunakan seenaknya untuk keperluan pribadi, dan harus dipertanggungjawabkan dgn sebaik-baiknya.

Balai Kartini, Jakarta
Selasa, 17 Februari 2015

Jumat, Februari 13, 2015

Zikir adalah Obat yang Mujarab

بسم االه الرحمن الرحيم

DZIKIR ADALAH OBAT YANG MUJARAB ...💐💐💐

Sumber: Buku "The Healing and Disease "

Dokter dari RS. Satyanegara, Sunter, dr. Arman Yurisaldi Saleh, mengungkapkan bahwa ternyata dzikir dapat menyehatkan fisik pasien.

Ia membuktikan melalui penelitian terhadap pasien-pasiennya, dimana pasien yang senantiasa berdzikir, sembuh lebih cepat dibanding yang tidak berzikir.

Pasien yang mengalami gangguan alzheimer & stroke, akan membaik kondisinya, setelah membiasakan dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid : "Laa iIlaaha illallah" dan kalimat istighfar "Astaghfirullah".

Menurut beliau, ditinjau dari ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan "Laa iIlaaha illallah" dan "Astaghfirullah", dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan, serta kestabilan saraf bagi penderita.

Sebab, dalam kedua bacaan dzikir tersebut, terdapat huruf JAHR yang dapat mengeluarkan CO2 dari otak.

Dalam kalimat "Laa Ilaaha Illallah" terdapat huruf Jahr yang diulang tujuh kali, yaitu huruf "Lam", dan "Astaghfirullah" terdapat huruf "Ghayn", "Ra", dan dua buah "Lam" sehingga ada empat huruf Jahr yang harus dilafazkan keras, sehingga kalimat dzikir tersebut mengeluarkan karbondioksida lebih banyak, saat udara dihembuskan keluar mulut.

Dan CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh tidak mempengaruhi perubahan diameter  pembuluh darah dalam otak. Sebab, bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yang ke luar juga kacau, sehingga menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dalam otak menurun.

Dilihat dari tinjauan ilmu syaraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafazan huruf (Makharij Al-huruf) pada bacaan dzikir, dengan aliran darah pernapasan keluar yang mengandung zat CO2 (karbondioksida) dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang...

Wallahu a'lam.
Semoga bermanfaat.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Kamis, Februari 12, 2015

Memelihara Amanah

Hikmah Shubuh:
Riayatul Amanah
(Memelihara Amanah)

Q.S. Al-Mu'minun 8 :
"Dan sungguh beruntung orang-orang yang menjaga amanah-amanah dan janjinya."

Amanah adalah persimpangan jalan yang memisahkan orang beriman dengan orang munafik. Kalau dari tampilan zhahir/fisik, kita sulit membedakan antara orang beriman dengan orang munafik. Orang beriman memegang amanah, sedangkan orang munafik khianat.

"Tanda orang munafik ada tiga. Ketika ia berbicara, bohong. Ketika berjanji, dia ingkar. Ketika diberikan amanah, dia khianat"
(H.R. Bukhari)

Sedangkan orang beriman, ia memenuhi janjinya, menjaga amanahnya dalam keadaan apa pun.

Rabu, Februari 11, 2015

TAUHID

Pencerahan tentang Tauhid.

Tauhid adalah dasar paling dalam ajaran Islam. Esensi aqidah Islam ialah Tuhidullah. Tauhid diambil dari kata 'Wahhada Yuwahhidu Tauhidan' yg artinya 'mengesakan'. Jadi Tauhid berarti keyakinan akan KEESAAN ALLAH. Kalimat Tauhid ialah kalimat "Laa ilaaha illallaah" yang berarti tidak ada Tuhan selain Allah.
(Q.S. Al-Baqarah ayat 163)

Tauhid merupakan inti dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga Islam dikenal sebagai agama Tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan.
Ajaran Tauhid bukan hanya ajaran Nabi Muhammad SAW, tetapi merupakan ajaran setiap Nabi/Rasul yang diutus Allah SWT.
(Q.S. Al-Anbiya' ayat 25)
Sebagai seorang Muslim kita harus bersikap Tauhid dan berfikir Tauhid dalam berbagai urusan.

Setiap perbuatan yg bertentangan dg jiwa dan sikap Tauhid dikatakan perbuatan SYIRIK yg merupakan dosa paling besar.
(Q.S. An-Nisa' ayat 8)
Diharamkan masuk syurga.
(Q.S. Al-Ma'idah ayat 72)
Dan dosa yang tidak diampuni Allah SWT.
(Q.S. An-Nisa' ayat 48)

Manifestasi Tauhid dalam kehidupan kita tampak pada :

1. Tauhid dalam ibadah dan doa yaitu tidak ada yang patut disembah kecuali hanya Allah dan tidak ada Dzat yg pantas menerima dan menerima do'a kecuali Allah.
(Q.S. Al-Fathihah ayat 5)

2. Tauhid dalam mencari nafkah dan berekonomi. Yaitu tidak ada Dzat yg memberi rizki kecuali hanya Allah.
(Q.S. Hud ayat 6)

3. Tauhid dalam melaksanakan pendidikan dan dakwah, yaitu yang menjadikan seseorang itu baik atau buruk hanyalah Allah SWT. Dan hanya Allah yang mampu memberikan petunjuk kepada seseorang.
(Q.S. Al-Qashash ayat 56)

4. Tauhid dalam berpolitik yaitu Penguasa Yang Maha Mutlak hanyalah Allah SWT.
(Q.S. Al-Maidah ayat 18)
Seseorang hanya akan mendapat kekuasaan karena Anugerah Allah SWT semata-mata.
(Q.S. Ali-Imran ayat 26)

5. Tauhid dalam sikap hidup secara keseluruhan bahwa tidak ada yang patut ditakuti kecuali Allah.
(Q.S. At- Taubah ayat 18)
Tdk ada yang dapat menghilangkan kemudharatan kecuali Allah.
(Q.S. Yunus ayat 107)
Tidak ada yang memberikan karunia kecuali hanya Allah.
(Q.S. Ali Imran ayat 73)
Bahkan yang menentukan hidup dan mati seseorang hanyalah Allah SWT.
(Q.S. Ali Imran ayat 145)

6. Ucapan sehari-hari yang senantiasa dikembalikan kepada Allah seperti mengawali pekerjaan yang baik dengan Bismillah = atas nama Allah, mengakhiri dengan sukses membaca Alhamdulillah = segala puji bagi Allah, berjanji dengan ucapan Insya Allah = kalau Allah menghendaki, dan lain-lain.

7. Menghindar dari kepercayaan-kepercayaan serta sikap-sikap yang dapat mengganggu jiwa dan ruh Tauhid seperti : Mempercayai adanya azimat, takhayul, pelet, meminta-minta kepada selain Allah, mengkultuskan sesuatu selain Allah, dan lain-lain.

Kesimpulan :

Tauhid yang murni akan melahirkan satu sikap tunduk dan patuh kepada Allah yang disebut dalam Al-Qur'an dengan sikap "sami'na wa atha'na" yaitu "kami dengar dan kami patuh". Dan kepada mereka yang tidak patuh dinilai sebagai orang yang meng-Ilah-kan (menuhankan) HAWA NAFSU-nya.
(Q.S. Al-Jasiyah ayat 23)

Semoga kita tetap menjaga hati ini untuk ber-Tauhid dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Aamiin yaa robbal'alamiin...

- disarikan dari forum Pengajian -

Minggu, Februari 08, 2015

ZIKRULLAH

Cara berfikir seseorang ditentukan oleh alam fikiran dan lingkungannya. Lingkungan pahit maka ia pun menjadi pahit, selalu curiga, dan seringkali berprasangka negatif kepada orang lain.
Sebaliknya bila ia memilih respon positif di tengah lingkungan paling buruk, maka ia akan berfikir positif dan selalu berprasangka baik pada orang lain. Ia mendorong dan menciptakan kondisi lingkungan untuk saling percaya, saling mendukung, bersikap terbuka, dan kooperatif.
Jadi, kita-lah "raja" dari fikiran kita sendiri. Oleh karena itu hindarilah selalu berprasangka buruk, upayakan berprasangka baik kepada orang lain.

Allah SWT berfirman:
"Wahai orang yang beriman! Jauhilah banyak berprasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang."
(Q.S. Al-Hujurat Ayat 12)

Referensi :
ESQ oleh Ary Ginanjar Agustin.

Pengaruh Zikir:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan Zikrullah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah itu, hati menjadi tentram.”
(Q.S. Ar-Ra’d, Ayat 28)

OTAK hanyalah aktivitas-aktivitas bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu, untuk memungkinkan ia bekerja dengan sempurna.
(Info dilansir islampos.com)

Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain.
Semua aktivitas yang kita lakukan dan pemahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah dari aliran bio-listrik.

Seseorang berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti "Subhanallah", "Allahu Akbar", maka beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif.
Ini menyebabkan satu aliran bio-listrik di wilayah saraf otak tersebut.

Bila zikir disebut berulang-ulang kali, aktivitas saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-listrik. Lama-kelamaan kelompok saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kelompok saraf yang lain untuk sama-sama turut aktif.

Dengan itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan. Otak mulai memahami hal baru, melihat dari sudut perspektif berbeda, dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini.

Otak yang segar dan fit secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
                      
Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan terhadap subjek ini dimuat dalam Majalah "Scientific American", Edisi Desember 1993.

Satu penelitian yang diuji di Universitas Washington dilakukan melalui tes pemindaian PET yang mengukur kadar aktivitas otak manusia secara tidak sadar.
Dalam penelitian ini, sukarelawan diberikan satu daftar kata benda.
Mereka diharuskan membaca setiap kata tersebut satu persatu dan menghubungkan kata-kata dengan kata kerja yang terkait.

Ketika sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bagian berbeda otak menunjukkan peningkatan aktivitas saraf, termasuk di bagian depan otak dan korteks.

Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi daftar kata yang sama berulang-ulang kali, aktivitas saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.

Ketika daftar kata baru diberikan kepada mereka, aktivitas saraf kembali. Ini sekaligus membuktikan secara ilmiah bahwa zikir yang dilakukan berulang-ulang kali dengan kata yang sama akan mengaktifkan saraf otak kanan. Otak kanan adalah bertugas mengendalikan emosi dan membuat hati kita menjadi tenang dan bahagia.

* share dari teman *

HIKMAH MALAM

Hikmah Malam

Dari Aisyah R.A. :

"Rasulullah SAW shalat (malam) 11 rakaat. Memang begitulah shalat beliau. Lamanya sujud dalam shalatnya itu utk satu kali sujud, selama kamu membaca kira-kira 50 ayat sebelum dia mengangkat kepalanya.
Kemudian beliau shalat 2 rakaat sebelum fajar, lalu berbaring di lambungnya yg kanan, hingga datang orang memberitahukannya utk shalat (Shubuh)."

- Hadits Shahih Riwayat Bukhari No.583 -

Jumat, Februari 06, 2015

Empat Dinding Penghalang Manusia

Renungan

Seorang laki-laki bertanya kepada Ja'far Ash-Shadiq tentang "Allah".
Ja'far menjawab, "Pernahkah Anda berlayar di laut?"
"Pernah," jawab orang itu.
Ja'far meneruskan, "Pernahkah kapal Anda ketika berada di tengah laut diserang angin topan?"
"Pernah," jawabnya.
Lalu Ja'far melanjutkan, "Ketika hal itu terjadi, tentunya Anda tidak menaruh lagi harapan pada para anak buah kapal bahwa mereka akan dapat menolong Anda dari bencana; segala jalan yang dapat membawa keselamatan terputus, bukan?"
"BENAR", kata orang itu.
Ja'far berkata, "Apakah di saat itu terlintas pikiran dan ada perasaan dalam hati Anda, bahwa ada Dzat yg dapat menyelamatkan Anda, bila Dia berkehendak?"
"Memang benar, demikianlah yang terlintas dalam pikiran dan yang saya yakini dengan sebenarnya," kata orang itu.
"Nah," kata Ja'far, "Itulah Dia, ALLAH."

Fitrah naluri insaniah merupakan indikator yang mengacu pada Eksistensi (keberadaan) Allah. Makin sehat naluri seseorang dan makin bersih jiwanya, maka makin tipis pula dinding yang menghalangi untuk makrifat kepada Tuhan dan makin terbuka hatinya. Dia akan merasa bahwa keberadaan Allah menggenangi segenap penjuru dirinya.

Mungkin ada yang bertanya: "Apabila bukti yang menunjukkan akan eksistensi Allah sudah jelas, kuat dan banyak, mengapa kita masih menemukan orang-orang yang INGKAR akan adanya Allah yang dengan congkaknya mengatakan : Hidup ini hanyalah di dunia, kita mati (bila jantung kita berhenti berdetak). Tiada yg dapat mematikan, selain waktu."
Jawabnya: "Pada diri manusia terdapat beberapa dinding yang tebal, yang menghalanginya untuk dapat makrifat kepada Allah dan beriman. Dinding-dinding itu adalah hasil ulah manusia itu sendiri, bukan naluri insaniah."

Dinding-dinding itu adalah :
1. Pengungkungan diri dalam lingkup kebendaan dan keindraan.
2. Kelengahan.
3. Taklid (sikap meniru tanpa berpikir).
4. Sikap keras kepala dan menentang.

Penjelasan :

1. Dinding pertama.
Orang-orang yang mengungkung diri dalam lingkup kebendaan dan keindraan itu pada hakikatnya, tak ubahnya bagai anak kecil dalam cara berpikirnya. Mereka hanya berpikir: "Kalau Allah itu benar-benar ada, mengapa Dia tdk menampakkan diri-Nya pada kita, sehingga kita dapat melihat dan menjangkau-Nya dengan panca indra?".

Padahal sebagai orang yang beriman kita harus mengakui eksistensi Allah melalui ciptaan.

Ciptaan Allah berupa makhluk-makhluk hidup di bumi dan alam semesta adalah bukti keberadaan Allah untuk kaum yang berpikir.

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi serta segala yg diciptakan Allah?"
(Al-A'raf , 7:185)

"Dan di atas bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada perhatikan?"
(Adz-Dzariat, 51: 20-21)

2. Dinding yg kedua ialah Kelengahan.
Kelengahan menimpa sebagian orang yang mengakibatkan pikiran menjadi lumpuh, hatinya menjadi tak berperasaan, sedang daya jangkauannya akan pengetahuan menjadi non aktif. Pikiran mereka seluruhnya hanya tertuju pada nafsu mengenyangkan perut dan melampiaskan syahwat, serta hidup dalam kenikmatan, laksana hewan. Mereka itu sebagaimana difirmankan Allah SWT : "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari JIN dan MANUSIA, mereka mempunyai hati tetapi tidak digunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tdk digunakan utk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih SESAT lagi. Mereka itulah orang-orang yg lengah (lalai)."
(Al-A'raf, 7:179)

Na'udzubillahi mindzalik.

3. Dinding ketiga yang membuat manusia jauh dari Allah yaitu Taklid. Orang ber-Taklid (buta) yaitu meniru tanpa berpikir dan tidak mau belajar apakah ibadahnya sudah sesuai dengan aturan agama. Orang ini akan kehilangan kepribadiannya dan berpikir menurut orang lain. Apabila sesorang hidup di lingkungan kafir - tidak percaya kepada Allah atau berguru pada orang yg tidak percaya pada Allah - maka berarti ia menyerahkan dirinya pada lingkungan dan guru itu. Bertaklid pada nenek moyang atau leluhurnya, para pemimpin atau pembesarnya, para pengajar atau gurunya, tanpa belajar. Taklid ini tembok penghalang manusia untuk beriman pada kebenaran. Lihat Q.S. Al-Baqarah ayat 170-171 tentang orang yang ber-Taklid buta.

4. Dinding yg keempat yaitu dinding yang paling tebal dan padat yang diwujudkan dalam bentuk keras kepala dan menentang.
Orang yang keras kepala menentang kebenaran dan tidak suka menerima kebenaran, baik datang dari hati nurani, alam semesta, dan wahyu berupa Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran. Semua itu tidak dapat memuaskannya atau membuka hati mereka. Mereka menyumbat telinganya agar tidak mendengar suara kebenaran, menutup mata agar tidak dapat melihat cahaya kebenaran dan mengunci rapat pintu hatinya untuk mencegah pancaran HIDAYAH atau tuntunan dan bimbingan Illahi yang menembus. Mereka saling membantah hanya untuk mengacaukan, tidak untuk mencari kebenaran. Mereka egois, hanya ingin menang. Karakter manusia ini diungkapkan dalam Al-Qur'an: "Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan kitab (wahyu) yang bercahaya. (Ia berbantah) dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah."
(Q.S. Al-Hajj 22: 8-9)

Saudara-saudaraku seiman, itulah keempat dinding penghalang yang menjauhkan manusia dari jalan Allah untuk mencari kebenaran. Semoga hati kita terbebas dari dinding-dinding penghalang itu sehingga kita menjadi orang-orang beriman yang selalu berzikir kepada Allah SWT. Aamiin yaa robbal'alamiin...

-share dari forum Pengajian-

Referensi:
Buku "Wujudullah Eksistensi Allah" oleh Dr. YUSUF Al'QARDHAWI.

Panduan Muslim

Kewajiban seorg Muslim menurut ajaran Islam sbb:
a. IMAN yaitu meyakini Islam
b. "AMAL yaitu melaksanakan Islam
c. 'ILMU yaitu mempelajari Islam
d. Da'WAH/JIHAD yaitu mnyebarluaskan dan membela Islam
e. SHABAR yaitu tabah dalam ber-Islam.
(Q.S. Al-'Ashr).

Iman tdk dpt dilihat oleh indra, tetapi dpt dilihat dari indikatornya yaitu amal, ilmu, dakwah dan sabar. Iman dpt menebal dan dpt jg menipis, tergantung atas pembinaannya. Pembinaan iman adlh dengan amal, ilmu, dakwah dan sabar. Iman adlah keyakinan dlm hati dibuktikan dg lisan diwujudkan dlm amal perbuatan. Bukan hanya diucapkan oleh lidah.
(Q.S. Al-Baqarah 8-9).

Allah menciptakan segala sesuatu dengan 4 proses yaitu menciptakan, menyempurnakan, memberikan ukuran dan memberi bimbingan.
(al-A'la 2-4).

Allah menciptakan manusia, bumi dan semua alam semesta dengan segala ketentuan yg berlaku padaNya. Ia jadikan yang haq dan bathil, yg halal dan yang haram, dan yg indah dan yg buruk. Kepada manusia diberi-Nya akal pikiran, perasaan (hati) dan syahwat serta wahyu dengan ketentuan-ketentuan. Siapa yg berbuat dan memilih yg baik akan bahagia dan siapa yg berbuat atau memilih yg buruk akan mendapat derita.

Ada Qadha dan Qadar. Qadha berarti ketetapan Allah. Qadar atau taqdir berarti ukuran atau kekuasaan Allah. Qadha Allah telah berlaku sejak manusia lahir. Ia lahir di alam ini dengan tidak diberi hak siapa ayahnya atau ibunya, bagaimana warna kulitnya dst. Dalam pengembangan dirinya ia diikat oleh ketentuan2 yg diciptakan Allah bagi dirinya sesuai dengan ketentuan Sunnatullah dan Syari'atullah tersebut (taqdir).

Apa yg terjadi terhadap seseorang tidak lepas dari ihtiar (usaha) dirinya atau lingkungannya yang sekaligus merupakan keputusan Allah bagi seseorang.

-share dari forum Pengajian-

Al-Qur'an dan Al-Hadits

Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu'adz bin Jabal ke Yaman beliau bertanya kepada Mu'adz, "Dengan pedoman apa anda memutuskan suatu urusan?"
Jawab Mu'adz : Dengan Kitabullah.
Tanya Rasul : Kalau tidak ada dalam Al-Qur'an?
Jawab Mu'adz : Dengan Sunnah Rasulullah.
Tanya Rasul  : Kalau dalam Sunnah juga tdk ada?
Jawab Mu'adz : Saya berijtihad dengan pikiran saya.
Sabda Rasul : Maha Suci Allah yg telah memberikan bimbingan kepada utusan Rasul-Nya, dengan satu sikap yg disetujui Rasul-Nya.
(H.R. Abu Dawud dan Turmudzi).

Dari peristiwa ini dpt diambil kesimpulan bahwa Sumber Nilai Islam yaitu :
1. Al-Qur'an
2. Sunnah,
dan
3. Ijtihad.
Prioritas utama adalah Al-Qur'an kemudian Sunnah baru Ijtihad.

Bila bertentangan satu dengan yang lain, maka hendaknya dipilih Al-Qur'an terlebih dahulu kemudian baru Sunnah/Al-Hadits.

Al-Qur'an adalah nilai kebenaran yang hakiki dan merupakan Wahyu Allah (Q.S 42:7). Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi setiap Muslim (4: 105). Yg al-maghdhub (org dimurkai Allah) adlh org tahu kebenaran tetapi tidak mau menerima kebenaran itu. Sedangkan adh-dhalin (orang sesat) adlah orang tidak mau menerima kebenaran.

As-Sunnah/Al-Hadits : adalah segala perbuatan, perkataan dan keizinan Nabi Muhammad SAW.

Sunnah berfungsi sbg sumber hukum setelah Al-Qur'an. Tata cara Sholat, shaum, zakat, dan haji tdk dijelaskan dlam Al-Qur'an tetapi dijelaskan terperinci dalm Sunnah/Hadits Rasulullah.

Hadits ada yang shahih dan ada yang dha'if (lemah). Di antara hadits dinilai terbaik (shahih) yaitu :
1. Ash-Shahih Bukhari
2. Ash-Shahih Muslim
3. Abu Dawud
4. Nasa'i
5. As-Tirmidzi
6. Ibnu Majah
7. Imam Ahmad.

Pembagian Hadits berdasarkan kualitas, yaitu:
1. Maqbul (dpt diterima sbg pedoman)  yg mencakup Hadits Shahih dan Hadits Hasan
2. Mardud (tdk diterima sbg pedoman) yg mencakup Hadits Dh'aif (lemah) dan maudhu'(palsu).

Jadi kita harus hati2 menggunakan Hadits sbg dasar hukum Islam. Yang kita gunakan harus Hadits Maqbul seperti 7 hadits terbaik Hadits Hasan yg sebelumnya di jelaskan di antaranya Hadits Bukhari dan Hadits Muslim atau Bukhari Muslim.

-Share dari forum Pengajian-

AL-'ASHR

"Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling Menasehati untuk kebenaran dan saling Menasehati untuk kesabaran."

(Al-Qur'an Surat Al-'Ashr Ayat 1-3)

Doa Setelah Sholat Dhuha

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha dalam Bahasa Indonesia.

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA.
ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU'ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA'IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA 'IBAADAKASH SHALIHIN.

Terjemahan Doa Setelah Sholat Dhuha:

"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu.
Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh."

Aamiin...