Selasa, Desember 16, 2014

SPONDYLOSIS, Penyebab dan Pencegahannya


KESEHATAN

Spondylosis
- Penyebab dan Pencegahannya

Spondylosis adalah sejenis penyakit rematik yang menyerang tulang belakang (spine osteoarthritis) yang disebabkan oleh proses degenerasi sehingga mengganggu fungsi dan struktur tulang belakang. Spondylosis dapat terjadi pada level leher (cervical), punggung tengah (thoracal), maupun punggung bawah (lumbal). Proses degenerasi dapat menyerang sendi antar ruas tulang belakang, tulang dan juga penyokongnya (ligament).

Gejala

Manifestasinya macam-macam. Bila degenerasi terjadi pada sendi antar ruas-ruas tulang belakang, maka dapat terjadi penipisan sendi dan ruas tulang merapat satu sama lain, sehingga tinggi badan bisa berkurang. Selain itu juga jaringan yang terdapat di dalam sendi antar ruas tersebut bisa menonjol ke luar yang disebut hernia discus. Bila terjadi seperti ini maka penderita spondylosis akan merasa nyeri di punggungnya akibat penekanan struktur tersebut ke jaringan sekitarnya. Selain itu hernia discus juga dapat menekan ke dalam sumsum tulang belakang sehingga menimbulkan gangguan saraf baik motorik, sensorik, maupun otonom sehingga bisa saja bermanifestasi menjadi kelumpuhan, gangguan sensori seperti kesemutan dan mati rasa, dan gangguan otonom seperti gangguan berkeringat, gangguan buang air besar maupun kecil.

Bukan hanya itu saja, proses degenerasi bisa menimbulkan penipisan rawan sendi dan penonjolan tulang yang disebut osteophyteatau awam biasa menyebutnya pengapuran. Akibatnya otot dan jaringan penunjang sekitarnya dapat teriritasi oleh tonjolan tulang tersebut dan penderita akan merasakan nyeri dan kaku.

Pemeriksaan

Apabila menemukan gejala tersebut dokter biasanya menanyakan keluhan dan melakukan pemeriksaan fisik seperti nyeri tekan dan jangkauan gerak. Setelah itu apabila dianggap perlu, dokter akan menyarankan penderita melakukan berbagai pemeriksaan misalnya X-ray, CT-scan, atau MRI.

Terapi

Penanganan bervariasi tergantung penilaian dokter akan kondisi dan gejala pasiennya. Secara umum ada penanganan bedah dan non-bedah. Penanganan bedah baru disarankan apabila penderita menampilkan gejala gangguan neurologis yang mengganggu kualitas hidup penderita. Selain itu dokter juga memperhatikan riwayat kesehatan umum pasien dalam menyarankan tindakan bedah. Apabila tidak perlu, maka dokter akan menyarankan penanganan non bedah yang meliputi pemberian obat antiradang (NSAID), analgesik, dan obat pelemas otot. Selain itu apabila perlu dokter dapat menganjurkan pemasangan alat bantu seperti cervical collaryang tujuannya untuk meregangkan dan menstabilkan posisi. Fisioterapi berupa pemberian panas dan stimulasi listrik juga dapat membantu melemaskan otot. Dan yang tak kalah pentingnya adalah exercise. Dengan exercise maka otot-otot yang lemah dapat diperkuat, lebih lentur, dan memperluas jangkauan gerak.

Penyebab

Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan pada seseorang terjadi proses degenerasi pada sendi tersebut sedangkan orang lain tidak. Tapi ada beberapa faktor resiko yang dapat memperberat atau mencetuskan penyakit ini. Faktor usia dan jenis kelamin salah satunya, semakin tua semakin banyak penderita spondylosis. Dari temuan radiografik (Holt, 1966) kejadiannya 13% pada pria usia 30-an, dan 100% pada pria usia 70-an. Sedangkan pada wanita umur 40-an 5% dan umur 70-an 96%. Faktor lain yang turut meningkatkan kejadian spondylosis adalah faktor trauma, ’wear and tear’ alias pengausan, dan genetik. Perlu diingat bahwa tulang punggung adalah penahan berat, jadi tentunya berhubungan dengan pekerjaan dan obesitas. Misalnya orang yang mempunyai pekerjaan sering mengangkat beban berat maka kecenderungan terkena spondylosis lebih tinggi, dan orang yang gemuk dengan sendirinya juga memberi beban lebih pada sendi di ruas tulang punggung sehingga meningkatkan kemungkinan terkena spondylosis. Merokok juga dilaporkan merupakan faktor resiko penyakit ini.

Pencegahan

Mengingat beratnya gejala penyakit ini dan kita tidak pernah tahu seberapa cepat proses degenerasi terjadi pada tulang punggung kita, maka ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dari sekarang untuk mengurangi resiko terjadinya spondylosis. Data ini diambil dari website Mayo Clinic.

Hindari aktivitas dengan benturan tinggi (high impact), misalnya berlari. Pilih jenis olah raga yang lebih lembut dan mengandalkan peregangan dan kelenturan.

Lakukan exercise leher dan punggung yang dapat meningkatkan kekuatan otot, kelenturan, dan jangkauan gerak.

Jangan melakukan aktivitas dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama. Beristirahatlah sering-sering. Misalnya waktu menonton TV, bekerja di depan komputer, ataupun mengemudi.

Pertahankan postur yang baik. Duduklah yang tegak. Jangan bertumpu pada satu kaki bila berdiri. Jangan membungkuk bila hendak mengangkat barang berat lebih baik tekuk tungkai dan tetap tegak.

Lindungi diri dengan sabuk pengaman saat berkendara. Hal ini membantu mencegah terjadinya cedera bila ada trauma.

Berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya spondylosis.

Selamat bergaya hidup sehat!

Sumber : qvida.co.id
Blog Editor : Dr. Wahyu Triasmara

POST-PED ADVICE FOR A GOOD RECOVERY AFTER DISCOPLASTY TREATMENT

This information is specially prepared for Kania Riffianti Amalsyah.

POST-PED ADVICE FOR A GOOD RECOVERY

DISCOPLASTY has been performed by Dr. Prem Pillay and you are in the recovery phase. The Discoplasty procedure, done through a small needle, inserted into your discs reduces pressure on your nerves. Your nerves now need time to recover. We will work with you to help you recover well.

Symptoms you had prior to surgery may still be present. Your nerves were under pressure and irritated; and your muscles tight. They have to be reprogrammed to be more normal, less irritable and relaxed. Medications are given to help in this reprogramming process. You will be given a medication to reduce irritability of your nerves and a medication to relax your muscles for a period of time, usually 3 months to a year. These medications are not given as pain medications. You will also be given a supplement for your discs and your joints in the spine. Please take these medications regularly and they will be adjusted by Dr. Prem Pillay depending on your recovery. The longer you had your symptoms before the procedure the more chronic the symptoms. Chronic symptoms take longer to reduce and to go away. Generally numbness is more difficult and takes longer to go away. Some symptoms may persist after Discoplasty as the nerve pressure may have caused some degree of nerve damage. Please remember that the main reason for your spine procedure was to prevent further nerve damage and weakness. Some patients may think that they have a numbness or pain that was not there before the procedure. This is often because their focus has been on the troublesome symptom/s that brought them to us. Those so thought "new symptoms" may have always been there but hidden by the more intense, troublesome symptom/s.

There is very little downtime after the spine procedure. You can usually return to work the next day if you need to.

Remember that pressure in the disc can build up again especially if you don't make changes to your lifestyle. One important advice from Dr. Prem Pillay is to break up sitting. He wants his patients to stand for a few seconds every 20-30 minutes of sitting. Every hour he advises them to walk and get a drink of water or tea.

You will be advised to start a Spine Strengthening Physiotherapy Program. In our practice, we have found that a combination of Physiotherapy strengthening exercises done both in water and on land very beneficial. You should also be taught ergonomics.

In the Gym, you can walk on a treadmill, sit on an exercise bike with a back support and cycle at low resistance and also use the elliptical machine by holding the stationary hand bars at low resistance.

Some patients may have to slowly reduce their weight to reduce stress and load to the spine. This can be done gradually by cutting down on carbohydrates which include rice, noodles, bread, pasta. You can however take complex carbohydrates, so eat brown rice, multigrain bread, etc.

Our Center has a holistic approach and a long term approach to looking after your spine. For this, it's a partnership between you and us. We have helped you reduce pressure on your spine nerves but you have to make changes to your lifestyle. This involves doing the correct exercises including spine strengthening, following the ergonomic advice at the workplace as well as other recommendations given by Dr. Prem Pillay.

Please feel free to contact us at anytime if you need any assistance. We are here for you.

Singapore, December 10th 2014

Dr. Prem Pillay

--------------------------------------------

Further Information :

Neurospine and Pain Center
Mt. Elizabeth Medical Centre
3 Mt. Elizabeth #15-03
Singapore 228510

Tel. No. : 68354325
Fax. No. : 68354326
E-mail : clinicsg@yahoo.com

SINGAPORE BRAIN SPINE NERVES CENTER
NEUROSPINE AND PAIN CENTER
SINGAPORE

http://www.singaporeneurosurgeon.org
http://www.singaporespine.org
http://www.drprempillay.org
http://www.spine-neuro.org

Minggu, Desember 14, 2014

DISCOPLASTY


Discoplasty refers to methods used to preserve the spinal discs without removal of the normal parts of the disc. This can now be done without major spine surgery.

In the past, if you had degenerative disc disease such as a slipped disc, herniated disc, disc protrusion, disc extrusion, disc sequestration; the options were either conservative management or spinal surgery.

Discoplasty offers an in between option often without any surgery. It can be done as a day treatment, through a needle, under local anesthesia. An energy pulse is given to the disc center. This can reduce the internal disc pressure (which is pushing on the spinal nerves and causing back pain and leg/arm pain) and allow disc repair and healing. Discoplasty therefore treats the root of the problem and not just the symptoms as in pain injections.

Lasers or plasma energy can be used to deliver the energy pulses.

Most people can return home the same day and are back to work the next day. Return to recreational activities and sports is usually very quick as well.

More info on back and neck problems can also be found at http://neurospine.blogspot.com

--------------------------------------------

Discoplasty mengacu pada metode yang digunakan untuk melestarikan cakram tulang belakang tanpa penghapusan bagian normal disk. Hal ini sekarang dapat dilakukan tanpa operasi tulang belakang utama.

Di masa lalu, jika Anda memiliki penyakit cakram degeneratif seperti disk tergelincir, herniated disc, disc tonjolan, disc ekstrusi, disc penyerapan; pilihan yang baik adalah manajemen konservatif atau pembedahan tulang belakang.

Discoplasty menawarkan di antara pilihan sering tanpa operasi apapun. Hal ini dapat dilakukan sebagai pengobatan sehari, melalui jarum, di bawah anestesi lokal. Pulsa energi diberikan ke pusat disk. Hal ini dapat mengurangi tekanan disk internal (yang mendorong pada saraf tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung dan nyeri kaki/lengan) dan memungkinkan perbaikan disk dan penyembuhan. Oleh karena itu Discoplasty memperlakukan akar masalah dan bukan hanya gejala seperti pada suntikan rasa sakit.

Laser atau energi plasma dapat digunakan untuk memberikan pulsa energi.

Kebanyakan orang dapat kembali ke rumah pada hari yang sama dan kembali bekerja pada hari berikutnya. Kembali ke kegiatan rekreasi dan olahraga biasanya sangat cepat juga.

Info lebih lanjut tentang masalah punggung dan leher juga dapat ditemukan di http://neurospine.blogspot.com

Muhasabah Hari Ini

Ya Allah, Yang Maha Memiliki Segala Kemahaan...
Mestinya hamba berfikir akan Kemahaan-Mu, bukan keterbatasan hamba dalam mengatasi kepelikan hidup...

Ya Allah, Yang Maha Memiliki Segala Kemahaan...
Mestinya hamba berfikir akan Kemampuan dan Kuasa-Mu, bukan pada ketidakmampuan hamba dalam mengatasi problematika hidup dan kehidupan...

Sadarkan hamba, ingatkan hamba, pada Kebesaran-Mu... Aamiin...

- "Kun Fakayuun : Selalu Ada Harapan di Tengah Kesulitan", Ustadz Yusuf Mansur.

Senin, Desember 08, 2014

Singapore, December 6th 2014

Alhamdulillah, Sabtu 6/12 aku sudah diperiksa oleh Dokter.
Kata Dokter, tangan dan kaki yg kiri masih bagus.. tapi yg kanan tidak bagus atau reaksinya lamban. Berarti tekanan syaraf di leher semakin besar dibandingkan 2 thn lalu.
Dokter sampaikan tidak boleh dibiarkan terlalu lama, krn bisa mendadak tak bertenaga atau lumpuh tanpa muncul gejala apa pun..

Jadi, Dokter suggest supaya aku menerima tindakan disuntik Laser -DISCOPLASTY- (yg dimasukkan plasma) segera.
Dokter tidak merekomendasikan utk dioperasi konvensional (yg dibedah dari depan dan diganti bantalan tulangnya) krn beresiko dan lama pemulihannya..

DISCOPLASTY bukan sejenis operasi makro, krn menggunakan metode Laser. Tindakannya dilakukan dgn cara Bius Total, 3 jam setelah operasi jika ingin bisa pulang tdk perlu dirawat inap.

Dokter menyarankan sebaiknya dlm waktu dekat ini atau segera.
Bahkan tadi Dokter tambahkan, jika aku mau Senin atau Selasa nanti juga siap, tapi hrs segera memberi kabar..

Tadi aku minta obat atau salep utk penghilang rasa sakit, tapi Dokter bersikeras tdk memberikan. Tapi obat lanjutan yg sebelumnya sebanyak 3 macam, Dokter menganjurkan utk diminum 2 macam saja utk 2 bulan.

Selanjutnya Dokter menginstruksikan agar aku melapor dulu kepada suami, tapi persetujuan jadi atau tidaknya operasi tetap dari aku. Dokter menyampaikan bahwa keputusan yg harus aku ambil memakan waktu lama hingga 2 tahun, pasti karena aku takut... 😊

Sebetulnya aku bukan takut, tetapi krn memikirkan biayanya yang mahal...
Biayanya sekitar 19Ribu s.d. 35Ribu SGD, tergantung kondisi banyaknya tindakan dan obat-obatannya.

Aku masih ada Tabungan utk berobat, tapi aku masih memikirkan biayanya yang mahal sekali...

Aku fikir mungkin sebaiknya aku operasi di RSPAD aja.. aku akan pelajari terlebih dahulu, tindakan DISCOPLASTY itu seperti apa.

Keinginanku sebenarnya aku ingin didampingi oleh suami selama menerima tindakan operasi, oleh karena itu tampaknya lebih nyaman jika operasi dilaksanakan di RSPAD aja..

Tetapi aku belum bisa memutuskan sekarang, aku masih bimbang.

http://spinedoctor.wordpress.com/2009/06/28/discoplasty/