Minggu, September 21, 2014

TENNIS ELBOW

Tennis Elbow ( Lateral Epikondilitis )

Nyeri siku bagian luar, mungkin Anda terkena Tennis elbow atau lateral epikondilitis.

Namanya Tennis Elbow, tapi kebanyakan penderita tenis elbow bukanlah pemain tennis, bahkan kurang dari 5% dari semua kasus tennis elbow terjadi pada orang yang bermain tennis. Tennis Elbow bisa terjadi pada semua orang, terutama mereka yang banyak menggunakan (gerakan berulang) siku, pergelangan tangan dan tangan mereka dalam bekerja, atau menjalankan hobi atau olahraga.

APA ITU TENNIS ELBOW (LATERAL EPIKONDILITIS) ? 
Tennis elbow adalah nyeri dan peradangan di daearah perlekatan otot pada tulang sisi luar siku (epicondyles) yang disebabkan oleh terlalu seringnya menggunakan otot-otot "ekstensor" di lengan. Otot-otot yang Anda gunakan untuk menggenggam, memutar tangan, dan membawa benda-benda dengan tangan Anda semua melekat pada "epikondilus lateral" di siku. Oleh karena itu gerakan dari pergelangan tangan atau lengan dapat menyebabkan nyeri pada epikondilus lateralis. Lihat gambar otot tangan dan lengan bawah di bawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPpY_UjcNMDNuVKAHFl79g5Zpj02ZyXoNJseLIvmuRV2Dp2mKyIS5FsABtCk8fQWJfpJnMzwgvRIuzOCGjKoct9j9Ma-r_djvjZ4p_M4wL-WjbDlupKocMLyasjQq_NMCNass_PQgwmJ3w/s1600/tennis+elbow+2.gif



Penggunaan jangka panjang dari pergelangan tangan dan lengan bawah, seperti ketika mengetik pada keyboard komputer atau mengoperasikan mesin pemotong rumput, bermain tenis dengan pegangan atau teknik yang tidak tepat dapat menyebabkan tennis elbow. Hal ini dapat terjadi pada atlet, non-atlet, anak-anak, dan orang dewasa. Tenis elbow lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Tennis elbow sering dialami oleh orang-orang antara usia 30-50 tahun.


TANDA DAN GEJALA 
Tennis Elbow dapat terjadi secara tiba- tiba akibat penggunaan berlebihan dari pergelangan tangan dan lengan bawah untuk aktifitas yang membutuhkan kekuatan, seperti mengangkat, memutar, atau menarik benda tertentu. Aktivitas tersebut dapat mencederai serat otot ekstensor dan menyebabkan tennis elbow.

Tapi pada umumnya gejala tennis elbow berkembang secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan akibat dari gerakan berulang dari pergelangan tangan, tangan, dan siku dalam jangka panjang. Jika Anda bekerja sebagai kasir minimarket, Anda mungkin mengalami gejala tennis elbow akibat sering mengetik dan sering mengangkat keranjang belanja. Gejala tennis elbow juga biasa ditemui pada orang yang pekerjaannya sering menulis. Orang yang sering mengendarai sepeda motor biasanya mengalami tennis elbow kanan karena selain untuk mengontrol kendali tangan kanan juga digunakan untuk menarik gas.

Berikut ini beberapa tanda dan gejala tennis elbow : 
Nyeri pada sisi luar siku, bisa menjalar ke lengan bawah dan pergelangan tangan.
Kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti memutar handle pintu atau mngangkat secangkir kopi.
Nyeri saat menggunakan pergelangan tangan atau lengan bawah untuk mengangkat benda, membuka botol, atau mencengkeram erat sesuatu, seperti pisau dan garpu, mengetik dsb...
Kekakuan pada siku.
Kelemahan otot-otot lengan.

BAGAIMANA MENDIAGNOSA TENNIS ELBOW? 
Fisioterapis akan melakukan pemeriksaan-tidak hanya pada siku Anda, tetapi juga bagian tubuh lain yang mungkin terpengaruh atau berkontribusi menyebabkan tennis elbow.

Fisioterapis akan melakukan tes manual khusus yang membantu mendiagnosa masalah dan membantu mendeteksi kondisi seperti kelemahan otot yang bisa menyebabkan masalah di epokondilus lateralis.

Fisioterapis mungkin meminta Anda untuk menegangkan atau meregangkan otot-otot yang nyeri untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat. X-ray jarang dibutuhkan untuk mendiagnosa kondisi ini.

BAGAIMANA FISIOTERAPI MEMBANTU ANDA?
48Jam pertama 
24 sampai 48 jam setelah Anda merasakan nyeri, fisioterapi meliputi: 
Mengistirahatkan lengan dengan menghindari aktifitas tertentu dan mengubah cara Anda melakukan aktifitas.
Menggunakan kinesiotaping, elastic bandage atau dekker.
Tergantung pada tingkat keparahan, fisioterapis mungkin menyarankan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut atau pertimbangan untuk mendapatkan perawatan seperti obat-obatan.

Dalam beberapa kasus-namun jarang, pengobatan seperti suntikan kortison atau operasi mungkin diperlukan untuk kondisi tennis elbow. Fisioterapis dapat membantu Anda menentukan apakah Anda memerlukan rujukan ke profesi kesehatan lain.

Fisioterapis bisa merancang program fisioterapi untuk mempercepat pemulihan tennis elbow yang Anda derita. Biasanya fisioterapis akan memberikan serangkaian latihan dan perawatan lain di klinik, Anda juga akan dianjurkan untuk melakukan latihan sederhana seperti stretcing atau strengahtening otot lengan dan tangan di rumah. Fisioterapis membantu menghilangkan nyeri dengan latihan otot-otot lengan dan tangan, terapi es atau peamanasan atau keduanya, dan stimulasi listrik.

Tennis elbow "akut" (terjadi dalam beberapa minggu terakhir) harus segera diobati sedini mungkin. Jika tidak segera diobati, tennis elbow dapat menjadi kronis dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tennis elbow juga bisa berkembang menjadi kronis jika pengobatan hanya difokuskan pada mengurangi nyeri tanpa. memperbaiki kelemahan otot dan kebiasaan buruk yang mungkin telah menyebabkan tennis elbow.
  
Meningkatkan Kemampuan Gerak Anda 
Fisioterapis dapat menggunakan terapi manual, myofascial reease, stretching untuk memungkinkan sendi dan otot untuk bergerak lebih bebas dengan lebih sedikit rasa sakit. Fisioterapis juga akan mengajarkan bentuk-bentuk latihan untuk meminimalisir rasa nyeri saat bergerak.

Download Leaflet Latihan untuk tennis elbow, konsultasikan dengan fisioterapis Anda.

Meningkatkan Kekuatan Otot Anda 
Kelemahan otot dapat menyebabkan tennis elbow. Biasanya kelemahan otot-otot pergelangan tangan dan lengan bawah. Dalam banyak kasus, masalah berasal dari kelemahan otot postur - "core muscle". Mungkin Anda juga perlu untuk meningkatkan kebugaran secara keseluruhan untuk membantu memperbaiki kondisi siku Anda. Berdasarkan evaluasi dan pemeriksaan, fisioterapis dapat menentukan dosis, jenis dan jumlah latihan yang tepat untuk Anda.

Fisioterapis akan meresepkan beberapa jenis latihan untuk pemulihan dari tennis elbow: 
Pada awal pengobatan, ketika nyeri masih sangat intens, fisioterapis akan merekomendasikan latihan pasif di mana pergelangan tangan dan siku digerakkan tanpa menggunakan otot-otot Anda.Setelah gejala membaik-nyeri mulai berkurang, Anda dapat menggerakkan pergelangan tangan dan siku secara aktif - tanpa bantuan.Bila otot-otot sudah lebih kuat dan gejala telah berkurang, Anda dapat mulai menggunakan beban atau resisted band untuk meningkatkan kekuatan Anda. Jumlah beban perlu dipantau secara seksama untuk memastikan peningkatan kekuatan otot Anda dan menghindari cedera akibat overtraining.Menggunakan otot Anda dengan cara yang benar 
Fisioterapis dapat membantu Anda melatih menggunakan otot Anda dengan benar. Misalnya, ketika Anda mengangkat tas belanjaan yang berat,Anda harus menegangkan otot-otot sekitar tulang belikat dan punggung Anda untuk memberikan dukungan pada otot lengan Anda.

Gerakan sederhana yang diajarkan fisioterapis kepada Anda ini bisa mengurangi 'stres' pada otot yang mengalami cedera dan membantu Anda kembali ke aktivitas normal.

Kembali ke Kegiatan Anda 
Fisioterapis akan membantu Anda tetap aktif dengan mengajarkan bagaimana memodifikasi kegiatan sehari-hari Anda untuk menghindari rasa sakit dan cedera lebih lanjut. Kadang-kadang perlu membuat perubahan atau modifikasi tempat kerja atau rumah Anda. Fisioterapis dapat membantu Anda membuat modifikasi sederhana untuk tempat kerja Anda, set-up komputer Anda, perangkat Anda di dapur, peralatan olahraga Anda untuk mengurangi ketegangan di tangan , pergelangan tangan, dan lengan bawah Anda. Fisioterapis menekankan pentingnya 'break and stretch' (istirahat dan peregangan) saat. Anda menjalani aktifitas pekerjaan Anda, sehingga otot Anda mendapat kesempatan untuk beristirahat agak sering dari melakukan aktifitas gerakan berulang.

Tenis ,badminton atau tenis meja mungkin menjadi faktor penyebab tennis elbow karena beberapa alasan. Kadang-kadang karena over training-terlalu sering berlatih. Mungkin juga karena berat raket atau cengkeramannya perlu disesuaikan. Masalah lain, mungkin berasal dari postur yang tidak benar, kebugaran tubuh yang buruk, atau kurangnya kekuatan dari otot 'core', otot-otot punggung dan tulang belikat. Fisioterapis bisa membantu menganalisa sumber masalah dan membantu menemukan solusi.

DAPATKAH TENNIS ELBOW DICEGAH? 
Ya! Anda dapat membantu mencegah tennis elbow dengan menjaga tubuh agar tetap fit, menggunakan teknik yang tepat dalam olahraga atau pekerjaan Anda, dan menggunakan peralatan yang dirancang dengan baik dan tepat untuk tipe tubuh dan tingkat aktivitas Anda. Fisioterapis dapat menunjukkan kepada Anda bagaimana. Jika Anda pernah mengalami tennis elbow Anda mungkin berberesiko risiko mengalami cedera ulang (kambuh) jika tendon tidak benar-benar disembuhkan dengan tuntas atau jika kekuatan otot dan mobilitas sendi tidak sepenuhnya pulih.

Copyright (c) 2013 KLINIK FISIOTERAPI TRENGGALEK.

http://www.fisioterapi-trenggalek.com/2013/07/nyeri-siku-bagian-luar-mungkin-anda.html?m=0

Kamis, September 18, 2014

Kisah Nyata : Kenalan Pesbuk

Sedikit rileks menghadapi kerjaan.
Dari Komunitas Orang Jawa Timur.

KISAH NYATA:
KENALAN PESBUK.............

Sore iku Topan lagi numpak motor nggoleki omahe Juminten, kenalan anyar oleh seko pesbuk...

Rumongso kesasar, Topan langsung mbukak pesbuk... Terus inbox-an neng Akune FB Juminten...

Topan: "Halo ayang Jum... Aku wes tekan daerahmu ki... Terus mlebu gang sing endi ?"

Juminten: "Sing ono gapurane terus sampean lurus kiro-kiro 25 meter ono omah gedong tingkat apik, wernane biru, mobile akeh..."

Topan: " Siap... Aku wes tekan kono ki... Omahmu iki po Jum?"

Juminten : " Udhuk mas... Sampean menggok nengen kiro-kiro 10 meter ono lapangan badminton... Lha sebelahe lapangan kuwi..."

Topan: "Omahmu Jum?"
Juminten: "Kuwi omahe tukang jahit mas... (xixixi)... Lurus wae mengko bar jembatan ketemu omah ono tulisane ISI ULANG PULSA lha kuwi..."

Topan: "Siiipp.. kuwi omahmu tho?"
Juminten: " Kuwi jenenge konter mas...(xixixi...) Sampean menggok nengen wae terus ketemu kuburan... Lha ngarepane kuburan kuwi..."

Topan (mulai nesu): "Omahmu Jum?"
Juminten: "Kuwi gerbang kuburan mas... Sampean ojo mlebu... Sampean menggok kiwo wae mengko ono peternakan pitik gede kuwi..."

Topan (nesu tenan) : "Aaaarggh!.. Opo Kuwi omahmu?"
Juminten: " Aku uduk pitik mas... Kuwi isih lurus terus... Mengko ketemu ALAS... kuwi..."

Topan (muntab): "KUWI OMAHMU JUUUM...?"
Juminten: "Aku uduk munyuk mas! Sampean lewat alas lurus terus mengko ketemu masjid... Lha jejere masjid kuwi..."

Topan (emosi pol): "NEK PISAN IKI NGOMONG UDUK OMAHMU..
TAK SANTET TENAN KOWE JUM!!!"
Juminten: "Xixixi... Dadi wong kok nesuan... Iyo kuwi omahku... Wes ketemu rung mas?"

Topan (lego): " Iyo... Aku wes neng ngarep omahmu ki... Asem yo ayang Jum.., nggawe kesel awakku.. Awas bar iki tak jiwiti kowe... hehehe"

Juminten: "Yo wes, mlebu wae... Ono simbok kok.."
Topan: " Lho kok malah simbokmu sing kon nemoni? Lha kowe nangdi Jum?"

Juminten: "Laaahh aku kan... wes suwi neng HONGKONG dadi TKW mas... Xixixi..."

Sirsak Penyembuh Kanker yang Murah

Sirsak Penyembuh Kanker yang Murah

Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan kemoterapi. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya. Kenapa?
Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya 10.000 kali lipat lebih ampuh dibanding kemoterapi . Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia, yaitu Sirsak

Mengapa kita tidak tahu?
Karena salah satu perusahaan dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat-rapatnya. Mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya dijual ke pasar dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia-sia, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat rahasia keajaiban pohon graviola ini.

Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa inggrisnya “soursop”. Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.

Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi orang-orang Amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah: jauh di pedalaman hutan amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan mengubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.

Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa:
• Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, Tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
• Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
• Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan/ penyembuhan.
• Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil test dari ekstrak ( sari ) buah ini adalah:
• Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru-paru, dan Pankreas.
• Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Kemoterapi yang biasa digunakan.
• Tidak seperti  kemoterapi, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat.

Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa-apa mengenai hal ini ? jawabnya adalah : begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan
.
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : Kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik.

Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker.

Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini. Kenapa?
Dibawah undang-undang federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG/TIDAK BISA dipatenkan.

Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/cloning dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusahaan gigt jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test.

Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.

Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari team riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengupulkan bahan2 alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar risetdari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan leh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di korea selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsure kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo.

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif : rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker : prostate, pancreas, dan Paru2.

Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga2 tersebut di atas.

Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang2 pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika.
Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker.
Untuk pencegahan:

disarankan makan atau minum jus buah sirsak.
Untuk penyembuhan:
- 10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap
dan air tinggal 1 gelas saja.
- Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
- Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas, mirip dengan efek kemoterapi.
Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkhasiat.
Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi,
bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal
dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.
Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel sel yang normal.
Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.

Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat di jumpai dalam Beyond Chemotherapy : New Cancer Killers, Safe as Mother’s Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Science Institute.
Buat yang masih ragu, apa salahnya kita mencoba, makan buah kan ga berbahaya.

#kesehatan     #sirsak     #buahsirsak   #kanker   #kemoterapi    #tipssehat  

Supportby : Solusi mengatasi masalah kesuburan
http://gg.gg/sarandokterSPOG

Ujian Hidup

~~~~~» Ujian Hidup «~~~~~

Pasti Allah menguji orang yang beriman kepada-Nya

Ujian dirancang bukan untuk menghancurkan
Bahkan sebaliknya untuk membersihkan dan menguatkan

Karena tak ada kebahagiaan, kecuali hati yang bersih dari kemusyrikan, kemunafikan, serta kokoh keyakinan kepada-Nya plus istiqamah patuh pada-Nya

Akan terasa pahit
Bila berburuk sangka pada-Nya
Tak ridha dengan ketentuan-Nya
Bagai menggenggam erat kawat berduri yang tak mau melepaskannya

Berbaik sangka lah
Jalani ujian demi ujian tanpa keluh kesah
Karena semua ini sudah dirancang amat sempurna, sangat baik dan amat manfaat bagi dunia akhirat kita

Oleh Dia Yang Amat Menyayangi kita dan amat menginginkan kita menjadi ahli surga-Nya.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”
(QS Al-Anbiyaa’ : 35)

Dan sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, jika ia ditimpa dengan kesulitan dan penderitaan maka ia bersabar, maka inilah yang terbaik baginya
Dan jika mendapatkan kesenangan dan kegembiraan, maka ia bersyukur dan inilah yang terbaik baginya

Maka seorang mukmin berada di antara merenungkan dosa-dosanya sehingga bersabar (karena musibah dapat membersihkan dosa-dosanya) dan menyaksikan karunia Allah sehingga bersyukur kepada-Nya.

والله أعلم بالصواب

Selasa, September 09, 2014

Spondilosis Servikalis

EDUCATION

Dedication For All Indonesia Students

SPONDILOSIS SERVIKALIS
Referat

BAB I

PENDAHULUAN

Spondilosis servikal merupakan suatu penyakit yang menyerang usia pertengahan dan usia lanjut, dimana diskus dan tulang belakang di leher mengalami kemunduran (degenerasi).

Nyeri leher atau dikenal juga sebagai nyeri servikal, nyeri tengkuk atau cervical syndrome merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktik klinik. Tiap tahun 16,6% populasi dewasa mengeluh rasa tidak enak di leher, bahkan 0,6% berlanjut menjadi nyeri leher yang berat. Incidence nyeri leher meningkat dengan bertambahnya usia. Lebih sering mengenai pria daripada wanita dengan perbandingan 1,67:1. Meskipun dapat timbul sebagai akibat adanya proses patologis pada jaringan lunak, namun lebih sering muncul akibat kondisi yang berhubungan dengan cervical spine. Sumber nyeri leher yang berhubungan dengan cervical spine antara lain cervical spondylosis, radiculapathy atau kompresi pada radix saraf, myelopathy atau kompresi pada medulla spinalis cervical, cedera, iritasi pada otot-otot paraspinal.

Spondilosis servikal disebabkan karena proses penuaan. Perubahan radiologis ditemukan pada 75% pasien di atas 50 tahun yang tidak mempunyai keluhan spontan yang berkaitan dengan leher. Karena perubahan tampaknya lebih dini pada pria, diperkirakan sebagian berhubungan dengan cedera kerja, namun jarang ditemukan adanya kejadian yang berhubungan langsung. Namun cedera jelas merupakan faktor yang mempresipitasi gejala pada pasien penderita spondilosis.

Pengobatan atau perawatan pada spondilosis servikalis biasanya konservatif, yang yang paling sering digunakan adalah obat anti inflamasi (NSAIDs), modalitas fisik, dan modifikasi gaya hidup. Untuk tindakan pembedahan kadang-kadang dilakukan. Tindakan pembedahan dianjurkan untuk radikulopaty servikal pasien dengan klinis yang berat, gejala progresif, atau kegagalan dengan terapi konservatif.

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

II.1 DEFINISI

Spondilosis servikalis merupakan suatu penyakit yang menyerang usia pertengahan dan usia lanjut, dimana diskus dan tulang belakang di leher mengalami kemunduran (degenerasi).

II.2 ANATOMI
       
SPONDILOSIS SERVIKALIS 

Cervical spine terdiri atas 7 vertebra dan 8 saraf servikal. Fungsi utama leher adalah menghubungkan kepala dengan tubuh. Stabilitas kepala tergantung pada 7 buah vertebra servikal. Hubungan antara vertebra servikal melalui suatu susunan persendian yang cukup rumit. Gerakan leher dimungkinkan karena adanya berbagai pensendian, facet joint yang ada di posterior memegang peranan penting.
Sepertiga gerakan fleksi dan ekstensi dan setengah dari gerakan laterofleksi terjadi pada sendi atlantooccipitalis (dasar tengkorak dengan VC1).
Sendi atlantoaxialis (VC1-VC2) memegang peranan pada 50% gerakan rotational. VC2 hingga VC7 memegang peranan pada dua per tiga gerakan fleksi dan ekstensi, 50% gerakan rotasi dan 50% gerakan laterofleksi.

Delapan saraf servikal berasal dari medulla spinalis segmen servikal, 7 saraf servikal keluar dari medula spinalis di atas vertebra yang bersangkutan, namun saraf servikal ke 8 keluar dari medulla spinalis di bawah VC7 dan di atas VTh1 serta costa pertama. Saraf-saraf ini memberikan layanan saraf sensorik pada tubuh bagian atas dan ekstremitas superior berdasarkan pola dermatom. Sedangkan layanan motoris dan refleks dapat dilihat pada table di bawah ini

Tabel 1. Layanan innervasi motorik dan refleks dari akar saraf servikal

Saraf

Innervasi motorik

Refleks

VC 3-5

Diafragma

VC5

otot deltoid, biceps

VC6

ekstensor wrist, abduktor dan ekstensor thumb

VC 5-6

biceps, brachioradialis

VC7

triceps, fleksor wrist, ekstensor jari

VC 6-7

Tricpes

VC8

fleksor jari

VTh1

otot-otot intrinsik tangan

Cervical spine dalam kehidupan sehari-hari bekerja sangat berat, tidak terhitung jumlah gerakan yang harus dilakukan dalam proses menunjang fungsi kepala. Fungsi kepala antara lain berbicara, melihat, membau, mendengar, makan / minum dan menahan keseimbangan sewaktu tubuh bergerak. Setiap gerakan dari bagian tubuh tertentu harus diimbangi gerakan servikal, maka tidak mengherankan nyeri servikal sering timbul.

 II.3 PENYEBAB NYERI SERVIKAL

Struktur ini bila terkena proses penyakit dapat menimbulkan rasa nyeri termasuk di antaranya adalah otot, ligamentum, facet joint, periosteum, jaringan fibrous, discus intervertebralis, osteofit. Penyakit yang mendasarinya (underlying disease) antara lain : rheumatoid arthritis, spondyloarthritis, polymyalgia rheumatica, metastasis tumor ke tulang, diffuse idiopahtic skeletal hyperostosis, ankylosing spondylitis, reactive cervical strain, osteoporosis, diabetes mellitus, alergi. infeksi oleh virus atau bakteri, stress psikologis, kebiasaan tidur yang jelek.

Selain itu dapat pula berhubungan dengan salah sikap : hiperekstensi pada usia lanjut, trauma akut : whiplash injury akibat tabrakan mobil, olahraga kontak badan. trauma menahun : tukang cat plafon, overuse / penyalahgunaan : menoleh terlalu lama saat memundurkan mobil.

Beberapa kondisi yang berhubungan dengan nyeri servikal :

1. Degeneratif arthritis

Merupakan salah satu kondisi yang sangat sering mengenai leher pada orang setelah umur pertengahan dan menimbulkan rasa nyeri, dikenal juga sebagai CERVICAL SPONDYLOSIS. Termasuk di antaranya adalah OA pada facet joint, degenerasi discus intervertenralis. Keluhan yang sangat sering diungkapkan pada kondisi ini adalah kaku kuduk (neck stiffness) atau rasa nyeri, yang timbul akibat kapsul sendi yang mengandung serabut saraf sangat sensitif terhadap peregangan atau distorsi, selain itu ligamentum dan tendon di leher sensitif juga terhadap regangan dan torsi oleh gerakan yang keras atau overuse leher atau bagian atas punggung, juga osteofit dapat menekan akar saraf atau medulla spinalis.

Radiologis tampak perubahan discus intervertebralis, pembentukan osteofitparavertebral dan facet joint serta perubahan arcus laminalis posterior.
Osteofit yang terbentuk seringkali menonjol ke dalam foramen intervertebrale dan mengadakan iritasi atau menekan akar saraf. Ekstensi servikal dapat meningkatkan intensitas rasa nyeri. Perubahan-perubahan ini sering tampak di antrara VC5 dan VTh1, yang menyebabkan timbulnya gejala kaku (stiffness) pada cervical spine bawah dan tidak jarang menimbulkan hipermobilitas kompensatorik cervical spine atas..

2. Cervical radiculopathy

Merupakan nyeri neurogenik. Nyeri terasa tajam dengan intensitas tinggi atau terasa panas seperti terbakar. Pasien mengatakan seperti terkena setrom listrik yang menjalar ke lengan sesuai dengan dermatom akar saraf.

Disebabkan oleh adanya kompresi satu atau lebih akar saraf, 70 – 90% akibat penyempitan foramen intervertebralis, sisanya akibat kompresi oleh HNP, 0,1% radiculopathy akibat spinal stenosis kongenital. Foramen intervertebrale menyempit akibat membesarnya osteofit paravetebral dan facet joint. Bila ukuran lubang foramen perlahan-lahan mengecil, hanya butuh strain cervical yang ringan saja sudah dapat membangkitkan gejala radikuler berapa nyeri atau rasa kebas, yang menjalar dari lateral leher, turun menuju bahu, lengan dan pergelangan tangan. Tergantung akar saraf mana yang mengalami kompresi, tangan sisi radial atau ulnar juga dapat merasakan. Biasanya gejala berlangsung singkat dan dapat muncul pada posisi tertentu. Banyak pasien merasakan peredaan keluhan bila tangan yang terkena diletakkan di belakang kepala (the arm abduction sign).

Gejala yang timbul akibat iritasi atau kompresi pada akar saraf akan berbeda-beda sesuai dengan akar saraf mana yang terkena :

a. VC1 & VC2 : menimbulkan nyeri kepala oksipital. Nyeri terasa tumpul dan difus.   Nyeri dapat sangat hebat sampai kepala dipegang dengan dua tangan, hal ini disebabkan goyangan kepala sedikit saja akan menambah rasa nyeri.

b. VC3 : terasa tebal / kesemutan di pipi posterior dan daerah temporal.
VC4   : nyeri meliputi tengah sevikal ke bahu, spina scapula, tengah  deltoid dan  clavicula.

 c. VC3 & VC4 : nyeri terasa tumpul dan dalam, merujuk ke bahu. Rasa nyeri bertambah karena gerakan spinal atau perubahan cairan serebrospinal sewaktu batuk atau bersin.

 d.  VC5: nyeri servikal yang berasal dari iritasi akar saraf VC5 hanya 5%

    VC5 - VTh1 : dapat melibatkan traktus piramidal.

 VC6 - VC8 : paling sering terjadi dan umumnya dicetuskan oleh keadaan tertentu    berdasarkan adanya spondilosis. Rasa nyeri dapat merujuk ks dada depan dan disangka nyeri akibat adanya iskemia miokard.

3.       Cervical disk herniation (HNP cervical)

Biasanya ditemukan pada usia muda. Herniasi terjadi akibat adanya kelainan diskus intervertebralis, nucleus pulposus yang berupa material gelatinous yang ada di bagian dalam mengalami prolaps melalui lapisan annulus fibrosus yang serupa ligamentum yang ada di luarnya. Protrusi ini dapat menekan akar saraf dan menimbulkan inflamasi (melibatkan interleukin dan substance P) yang mendasari terjadinya radiculopathy. Herniasi terjadi melalui lesi yang timbul pada annulus posterior di samping kanan dan kiri ligamentum longitudinale posterior. Herniasi ke anterior dan lateral jarang terjadi. Penyebab HNP umumnya karena trauma. Kelainan bawaan annulus jarang ditemukan.

Rasa nyeri terasa tumpul dan dalam atau ngilu.dirujuk ke scapula medial, bahu atas / belakang, bagian posterior lengan bawah, siku, hingga pergelangan tangan. Fleksi servekal ke depan menambah rasa nyeri. Rasa nyeri dapat unilateral atau bilateral tergantung lokasi dan luasanya protrusi. Sebagian besar HNP cervical timbul di antara VC5 dan VTh1, akar saraf VC7 yang paling sering terkena. Khas ditemukan kelemahan otot triceps dan penurunan atau hilangnya refleks disertai nyeri pada sisi medial lengan bawah, serta rasa kebas pada dua jari sisi ulnar.

Pada beberapa kasus, gejala radikuler dapat disertai rasa berat pada kedua tungkai, kesulitan berjalan melalui garis lurus (barefoot heel-to-toe walking), gangguan fine motor skills (memasang kancing baju, memanipulasi benda-benda kecil), Lhermitte phenomenon (fleksi – ekstensi leher diikuti timbulnya rasa nyeri tajam seperti tersengat listrik turun melalui spinal menuju ke lengan dan tungkai). Dapat pula ditemukan penurunan tonus otot-otot tungkai, hiperrefleksi, clonus pergelangan kaki dan refleks patologis (Hoffmann sign dan Babinsky sign), gejala-gejala ini mirip dengan gejala-gejala akibat adanya spinal stenosis yang disertai myelopathy.

Tabel 2. Temuan klinik pada HNP sesuai dengan letaknya

Level HNP

Temuan klinik

VC 5 – 6

Nyeri : puncak bahu; otot trapezius, dengan radiasi ke bagian anterior lengan atas; sisi radial lengan bawah; ibu jari tangan.

Gangguan sensorik : area yang sama di atas.

Kelemahan : fleksi lengan bawah

Refleks : menurun atau hilangnya refleks biceps dan supinator

VC 6 – 7

Nyeri : scapula; area pectoral, medial axilla, dengan radiasi ke posterolateral lengan atas; dorsal siku dan lengan bawah; jari telunjuk dan jari tengah (atau seluruh jari-jari).

Gangguan sensorik : area sama di atas.

Kelemahan : ekstensi lengan bawah, kadang-kadang pergelangan tangan.

Refleks : menurun atau hilangnya refleks triceps.

VC7 – VTh1 (saraf ke 8)

Nyeri : sisi medial lengan bawah.

Gangguan sensorik : medial lengan bawah dan sisi ulnar tangan.

Kelemahan : otot-otot intrinsic tangan.

4. Myelopathy

Menimbulkan nyeri mielogenik. Rasa nyeri terasa seperti gelombang shock merujuk ke bagian bawah spinal, adakalanya merujuk ke keempat ekstremitas. Myelopathy timbul akibat adanya HNP dan servikal spondylosis yang menekan medulla spinalis. Myelopathy pada umumnya berkembang lambat dan gejala memburuk secara perlahan-lahan. Namun pada beberapa kasus dapat berkembang progresif cepat. Tanpa pembedahan, dua per tiga akan memburuk, secara bertahap akan terjadi gangguan BAB dan BAK, pasien akan hidup di atas kursi roda akibat gangguan koordinasi, kelemahan dan sering jatuh. Adanya HNP, osteofit, sklerosis dan hipertrofi kapsul, jaringan lunak dan ligamentum flavum dapat menyempitkan kanalis servikalis, hal ini dapat menekan medulla spinalis secara langsung atau menekan arteri spinalis anterior dan posterior dengan akibat timbul mielopati.

II.4 PATOFISIOLOGI

            Spondilosis servikal merupakan hasil dari degenerasi diskus intervertebralis. Umur diskus, fragmen dan fraktur. Awalnya terjadi dalam nucleus pulposus yang menyebabkan lamella annular pusat tekuk kedalam sedangkan band luar konsentris tonjolan luar annulus fibrosis. Hal ini menyebabkan peningkatan stress mekanik pada kartilago vertebral.

Pembentukan tulang subperiosteal terjadi berikutnya, membentuk bar osteofit yang memperpanjang aspek ventral dari kanal tulang belakang kadang dapat juga melewati batas jaringan saraf. Ini kemungkinan besar untuk menstabilkan vertebra yang berdekatan, yang pergerakkannya berlebihan sebagai hasil dari hilangnya material diskus. Selain itu hipertropi dari proses uncinate terjadi, sering melewati dibagian ventrolateral dari foramina intervertebralis. Iritasi saraf dapat juga terjadi sebagai proteoglikan diskus intervertebralis yang terdegradasi.

Patologi

yang mengenai Lesi  primer mungkin kolapsnya diskus  dengan  protrusi anuler  sekitar  kelilingnya.  Ligamen  terdorong  dari  perlekatannya  pada  tepi badan ruas  tulang  belakang, terbentuk  osteofit  reaktif, dan  ligamennya  sendiri menebal. Bersamaan dengan protrusi anuler, osteofit dan ligament megurangi diameter anteroposterior kanal spinal. Perubahan  osteoartritik pada sendi neuro-sentral, yang berdekatan dengan foramina C3 hingga C7, menyebabkan proliferasi tulang selanjutnya, yang  mempersempit foramina intervertebral yang sudah sempit oleh protrusi diskus dan osteofit. Mobilitas tulang belakang sendiri juga  terganggu,  terbatas karena perubahan diskus memberat dan meluas pada tingkat  yang  tidak terkena diatas dan dibawahnya. Beberapa  faktor berperan pada terbentuknya  tanda dan  gejala. Kord spinal, terletak terikat pada kanal spinal yang menyempit, terancam akan tambahan  kompresi bahkan saat gerak leher normal. Misalnya pada ekstensi, ligamen  flava  melipat  dan  dapat menjadi penyebab kompresi posterior.  Karena gerakan ekstrem yang mencapai kord  merupakan bahaya yang besar, gejala mendadak bisa terjadi setelah fleksi atau ekstensi  berlebihan  akibat  kecelakaan  atau  endoskopi  dengan anesthesia

Myelopathy spondylotik servikal terjadi akibat dari beberapa faktor patofisiologi penting. Ini merupakan statis-mekanis, dinamis-mekanis, iskemia saraf tulang belakang. Pada osteofit, saraf servikal menjadi menyempit yang cenderung untuk mengembangkan terjadinya myelopathy spondylotic servikal.

II.5GEJALA

Spondilosis servikalis menyebabkan menyempitnya kanal spinalis (tempat lewatnya medula spinalis) di leher dan menekan medula spinalis atau akar saraf spinalis, sehingga menyebabkan Kelainanfungsi. 
Gejalanya bisa menggambarkan suatu penekanan medula spinalis maupun kerusakan akar sarafnya. Jika terjadi penekanan medula spinalis, maka pertanda awalnya biasanya adalah

·         perubahan pada cara berjalan.

·         Gerakan kaki menjadi kaku dan penderita berjalan dengan goyah.

·         Leher terasa nyeri, teutama jika akar sarafnya terkena.

·         Abnormalitas reflex

·         Mati rasa dan kelemahan pada lengan, tangan, dan kaki

·         Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus atau retensi urin

Kelemahan dan penciutan otot pada salah satu atau kedua lengan bisa terjadi sebelum maupun sesudah timbulnya gejala penekanan medula spinalis. Pasien biasanya berumur 40 tahun, mengeluh nyeri leher dan kekakuan. Gejala timbul perlahan – lahan dan sering semakin buruk pada saat bangun tidur. Nyeri dapat menjalar luas kebelakang kepala, otot scapula dan turun kesalah satu atau kedua lengan. Parestesia, kelemahan dan kekakuan kadang- kadang timbul. Secara khas terjadi eksaserbasi gangguan yang semakin berat, dan terdapat periode reda yang relatif lama. Penampilan pasien adalah normal. Nyeri tekan terasa pada otot leher posterior dan daerah scapula, semua gerakan terbatas dan nyeri. Pada salah satu atau kedua lengan kadang-kadang dapat ditemukan baal atau kelemahan dan salah satu refleknya dapat tertekan.

Tanda-tanda Radiologis

                                   

1.      Penyempitan ruang diskus, hanya mengenai satu ruang pada 40%, dua ruang pada 40 %, dan lebih dari pada sisanya. Lebih sediikit dari sepertiga mengenai C5/C6 dan sedikit kurang dari sepertiganya mengenai C6/C7 atau C4/C5, jarang pada C3/C4 terkena dan C7/T1 jarang terjadi.

2.      Perubahan kurva normal, umumnya hilangnya lordosis normal, mungkin terbatas hingga dua tulang belekang berdekatan, dan mobilitas yang terbatas harus dibandingkan saat pengambilan posisi fleksi dan ekstensi.

3.      Osteofit lebih nyata dianterior, namun pertumbuhan berlebihan diposterior lebih penting, penyempitan foraminal tampak hanya pada tampilan oblik.

4.      Indentasi mielografik dura anterior tidak selalu mendukung tingkat maksimal kolaps diskus dan osteofit. Indentasi posterior akibat ligament flava tampak bila film diiambil saat ekstensi. Blok total jarang, naamun bila terjadi bisa berarti proolaps diskus akut.

5.      CT scan yang dilakukan dalam beberapa jam setelah mielogram bisa lebih tepat menentukan tempat dan perluasan kompresi. Perubahan serupa  dapat tampak pada MRI scan sagital.

Pada pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri leher, tanda-tanda radicular, dan tanda-tanda myelopathi. Pasien dengan nyeri leher dari spondilosis sering hadir dengan leher kaku. Ini merupakan tanda spesifik dan penyebab lain dari nyeri leher dan kekakuan (misalnya nyeri miopasial, patologi bahu intrinsik) harus dipertimbangkan.

·         Uji kompresi leher, jika positif sangat berguna untuk menilai pasien dengan radikulopati servikal

Tes ini sebaiknya dilakukan dengan memiliki pasien aktif, mengikuti intruksi untuk menegakkan leher, lateral fleksi, dan memutar ke sisi yang sakit.selanjutnya pada kompresi perlu kehati-hatian dalam memberikan beban aksial. Maneuver ini bekerja dengan mempersempit foramina syaraf ipsilateral selama fleksi dan rotasi sedangkan ekstensi menyebabkan awal diskus posterior menonjol.

·         Dalam myelopathy spondilosis servikal, temuan pemeriksaan yang paling khas adalah disfungsi motorik atas, termasuk hiperaktif reflex tendon dalam, pergelangan kaki dan atau klonus patella, kelenturan ( terutama bagiab bawah kaki), tanda babizki, tanda tanda Hoffman

·         Sebuah tes lain kadang – kadang berguna seperti tes otot pectoralis reflexs.

-Hal ini dilakukan dengan menekan tendon pectoralis dialur deltopektoralis, yang menyebabkan adduksi dan internal rotasi bahu jika hiperaktif. Hasil yang positif menunjukkan kompresi ditulang belakang leher bagian atas (C2-C4).

II.6 FAKTOR RISIKO

Penuaan dan keausan pada tulang belakang adalah faktor risiko utama untuk spondylosis servikal. Selain usia dan jenis kelamin, beberapa faktor risiko untuk spondilosis servikalis adalah Trauma yang berulang – ulang ( membawa beban aksial, menari professional,senam dll)

II.7 PEMERIKSAAN PENCITRAAN

Poto polos tulang belakang leher yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosa adanya spondilosis servikal namun pencitraan pilihan tetap MRI karena MRI membantu menunjukkan lokasi penyempitan kanalis spinalis, beratnya penekanan dan penyebaran akar saraf yang terlibat.

§  Foto polos dapat membantu menilai kontribusi aligment tulang belakang dan spondylolisthesis degeneratif stenosis kanal.

§  MRI adalah prosedur non – invasive dan bebas radiasi yang menyediakan pencitraan yang sangat baik dari sumsum tulang belakang dan ruang subarachnoid dan merupakan metode yang sangat sensitive untuk menentukan keterlibatan patologi extradural.

II.8 KOMPLIKASI

spondilosis servikal merupakan penyebab paling umum dari disfungsi saraf tulang belakang pada orang dewasa yang lebih tua. Pada sejumlah kecil kasus, spondilosis servikal dapat memampatkan satu atau lebih saraf tulang belakang - sebuah kondisi yang disebut radikulopati servikal. Taji tulang dan penyimpangan lain yang disebabkan oleh spondilosis servikal juga dapat mengurangi diameter kanal yang saraf tulang belakang. Ketika saluran spinalis menyempit ke titik yang menyebabkan cedera tulang belakang, kondisi yang dihasilkan disebut sebagai myelopathy serviks. Kedua radikulopati servikalis dan myelopathy serviks dapat mengakibatkan cacat permanen.

a.Radikulopati Spondilotik Servikal               Nyeri  merupakan keluhan utama,tumpul dan sakit pada leher dan bahu dengan nyeri menjalar dari lengan kesiku atau pergelangan. Walau hanya satu akar terkena, nyeri menyebar kesekitar distribusi dermatom, mungkin karena nyeri  juga terjadi didalam otot yang dicatu akar bersangkutan. Nyeri  mungkin juga timbul dari diskus sendiri, menyebabkan nyeri pada leher, daerah trapezius  dan skapuler. Spasme  dan nyeri otot menambah  penyebaran nyeri sekunder, terutama kedaerah oksipital, yang dikeluhkan sebagai nyeri kepal. Parestesia  sering dialami pada lengan  dan ujung jempol (akar C6 akibat lesi C5/6) atau pada jari tengah(C7  akibat  lesi C6/7). Gangguan  sensori,  kelemahan, pengecilan otot dan perubahan refleks biasanya ringan.Keluhan mungkin tampil relatif mendadak, terkadang dipresipitasi oleh trauma, atau dapat terjadi perlahan- lahan;  serangan  berulang  nyeri  akut terjadi pada beberapa  pasien. Terkadang nyeri  berhubungan dengan pergerakan dan posisi. Keadaan ini harus dibedakan dari neuritis  brakhial  postviral, kompresi  pintu  torasik terhadap  pleksus brakhial, dan jeratan  perifer  saraf median  atau ulnar. Yang terakhir ini terkadang tampak bersamaan dengan spondilosis, sindroma 'double crush'.

Tindakan

Mengistirahatkan bagian yang terkena merupakan dasar dari semua metoda.  Gerakan yang memperparah harus dicegah, walaupun ini.merupakan kasus yang  individual. Lengan harus disangga dari bahu yang sehat dengan saling disertai dengan analgesik; pemanasan lokal dan diatermi gelombang pendek mungkin cukup memberikan perbaikan. Fisioterapi aktif dikontra-indikasikan, selain  latihan  penguatan gelang bahu. Anti-inflamatori non- steroidal mungkin bermanfaat. Kolar memberikan immobilisasi yang lebih efektif, terbaik menggunakan kolar jenis  Philadelphia dengan penyangga oksipital dan mental. Kolar cincin sederhana dapat dipakai, namun kolar lembut hanya membuang waktu. Agar efektif, kolar harus dipakai  dengan  benar  dan konsisten. Bila terjadi perbaikan, pemakaian kolar bisa dihentikan secara bertahap. Pasien  bisa  dianjurkan  kembali  bekerja dengan kolar terpasang, dan ini akan bermanfaat karena immobilisasi harus diteruskan  hingga  3  atau 4 minggu setelah nyeri berkurang; pergerakaan normal yang dilakukan secara prematur sering  berakibat kambuhnya penyakit. b. Mielopati Spondilotik Servikal       
Timbulnya spastisitas tungkai secara perlahan adalah bentuk onset yang paling sering, diketahui pertama-tama bisa berupa kelambatan atau kekakuan  dalam  berjalan. Kelemahan kurang parah bila dibanding peninggian  tonus dan peninggian refleks dalam. Lebih dari duapertiga mengalami gangguan sensori, namun kecuali mielopati memburuk, jarang  mencapai  tingkat  yang  jelas,  dan sering terjadi  pada torasik sebelah atas dari pada servikal;  defisit  lain adalah  jenis radikuler, dan terkadang dijumpai kelainan yang menyerupai  siringo-  mielia.  Banyak yang mengeluh nyeri dan kaku leher, dengan kekakuan tangan serta parestesia pada  osteofit C3/4.

Perburukan mendadak mielopati servikal, atau bahkan tampilnya sindroma kord spinal mendadak untuk pertama kalinya, mungkin timbul setelah trauma.  Cedera hiperekstensi   yang  tidak  cukup  untuk   menyebabkan fraktura atau dislokasi adalah yang paling bertanggung jawab untuk mempresipitasi lesi spinal transversa  pada pasien dengan spondilosis servikal, bahkan walau  tetap asimtomatis. Tergelincir atau jatuh pada kepala (dengan akibat abrasi frontal) adalah mekanisme yang umum, tapi juga  hiperekstensi  pada saat tindakan  bedah  seperti tonsilektomi,  bronkhoskopi  dan  esofagoskopi;  bahkan manipulasi untuk memasang pipa endotrakheal oleh ahli anestesi dapat membahayakan kord, terutama ketika semua spasme  otot protektif dihilangkan oleh obat  relaksan. Sindroma  kord  sentral yang terjadi  menimbulkan  lesi neuron  motor  bawah  pada  tangan  serta   spastisitas tungkai.  Setelah  berjalan  18  bulan,  sekitar   50 %  membaik.

Tindakan

Riwayat sebenarnya, tidak akan mengarahkan perjalanan biasanya lambat. Sekali gejala tampil, dekompresi beda harus dipertimbangkan,  baik melalui jalur anterior maupun posterior. Pada pendekatan anterior dilakukan pengangkatan disk bersangkutan bersama dengan  batang  osteofit. Dekompresi harus diperluas  kelateral yaitu keproksimal kanal akar. Pasak  tulang  allograf  atau tulang  yang  disterilkan  dengan  cara  radiasi  serta  diliofilisasi  dipakai  menggantikan lubang jaringan dengan ukuran yang sama, mengisi badan ruas tulang belakang  berseberangan dan disk yang berdegenerasi diantaranya (operasi Cloward). Ini bisa dilakukan  pada dua atau tiga tingkat bila diperlukan. Terkadang fiksasi  anterior tambahan dengan memakai  pelat  metal diperlukan. Dengan seleksi yang teliti, 70-80 % pas membaik.  II.9PENATALAKSANAAN Tanpa pengobatan, tanda-tanda dan gejala spondilosis servikalis biasanya menurun atau stabil. Kadang –kadang ada yang memburuk. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi nyeri, membantu untuk mempertahankan kegiatan yang biasa dilakukan dan mencegah ke sumsum tulang belakang dan saraf.

Ada 3 jenis penanganan :
-          Ringan-          Serius-          Operasi

·         Penanganan kasus – kasus ringan

-          Memakai penjepit leher ( collar neck) untuk membantu membatasi gerakan leher dan mengurangi iritasi saraf.

-          Minum obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, (advil, Motrin) atau asetaminofen.

-          Melakukan latihan yang diintruksi oleh ahli terapi fisik untuk merengangkan leher dan bahu. Latihan oerobik juga dapat dilakukan seperti berjalan dll.

·         Pengobatan kasus yang lebih serius

           

Untuk kasus yang lebih berat, perawatan nonsurgical mungkin termasuk:

-          Traksi pada leher untuk satu atauu dua minggu untuk mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang.

-          Modifikasi latihan dengan istirahat berselang. Orang- orang yang tetap aktif dianjurkan tetap istirahat dalam posisi yang nyaman agar tidak memperburuk rasa sakit dan pulih lebih cepat.

-          Mengambil relaksan otot, saraf atau pil penghilang rasa sakit (methocarbaamol/ robaxin  atau cyslobenzaprine terutama jika terjadi kekejangan otot leher.

-          Penyuntikan obat kortikosteroid di sekitar diskus dan saraf antara tulang belakang. Injeksi kortikosteroid mengkombinasikan  obat dengan obat bius local untuk mengurangi rasa sakit dan perandangan. Obat- obat ini dapat membantu mencegah kebutuhan operasi.

-          Rawat inap untuk mengontrol rasa nyeri intravena mungkin diperlukan dalam kasus-kasus yang jarang terjadi ketika perawatan nonsurgigal lain gagal.

·         Operasi

           

Jika pengobatan konservatif gagal atau jika tanda-tanda dan gejala neurologis ada seperti kelemahan di lengan atau kaki yang semakin memburuk, perlu pembedahan. Prosedur bedah akan tergantung pada kondisi yang mendasari seperti tulang menonjol atau stenosis tulang belakang. Pilihan bedah yang paling umum mencakup:

·         Pendekatan frontal (anterior).

Dokter bedah akan membuat sebuah irisan di bagian depan leher dan bergerak kesamping tenggorokan (trakea) dan kerongkongan untuk mengekpos tulang belakang leher. Ini dilakukan agar dapat mencabut diskus hernia atau tonjolan tulang, tergantung masalah yang mendasarinya.

·         Pendekatan posterior

Dokter bedah dapat melakukan pembedahan dari belakang, terutama jika beberapa bagian sarat telah menyepit. Operasi ini disebut laminectomy, untuk mrnghilangkan bagian tulang belakang diatas kanal tulang belakang melalui insisi belakang leher.

Risiko operasi

Resiko dari prosedur ini termasuk infeksi, pendarahan, gumpalan darah di vena kaki dan kerusakan saraf. Selain itu, operasi tidak mungkin menghilangkan semua masalah yang terkait dengan kondisi, karena beberapa saraf pada medulla spinalis mengalami kerusakan yang menetap.

                                                            BAB III

KESIMPULAN

·         Spondilosis servikalis merupakan suatu penyakit yang menyerang usia pertengahan dan usia lanjut, dimana diskus dan tulang belakang di leher mengalami kemunduran (degenerasi).

·         Cervical spine terdiri atas 7 vertebra dan 8 saraf servikal. Fungsi utama leher adalah menghubungkan kepala dengan tubuh. Stabilitas kepala tergantung pada 7 buah vertebra servikal.

·         Spondilosis servikalis menyebabkan menyempitnya kanal spinalis (tempat lewatnya medula spinalis) di leher dan menekan medula spinalis atau akar saraf spinalis, sehingga menyebabkan Kelainan  fungsi. 
Gejalanya bisa menggambarkan suatu penekanan medula spinalis maupun kerusakan akar sarafnya. Jika terjadi penekanan medula spinalis, maka pertanda awalnya biasanya adalah

o   perubahan pada cara berjalan.

o   Gerakan kaki menjadi kaku dan penderita berjalan dengan goyah.

o   Leher terasa nyeri, teutama jika akar sarafnya terkena.

o   Abnormalitas reflex

o   Mati rasa dan kelemahan pada lengan, tangan, dan kaki

o   Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus atau retensi urin

·         Faktor risiko spndilosis adalah penuaan dan keausan pada tulang belakang . Selain usia dan jenis kelamin,  ada beberapa faktor risiko untuk spondilosis servikalis seperti Trauma yang berulang – ulang ( membawa beban aksial, menari professional)

·         Pemeriksaan yang digunakan selain foto polos, MRI juga menjadi modalitas karean MRI membantu menunjukkan lokasi penyempitan kanalis spinalis, beratnya penekanan dan penyebaran akar saraf yang terlibat.

·         Pengobatan pada spondilosis servikal berupa tindakan konservatif, Jika pengobatan konservatif gagal atau jika tanda-tanda dan gejala neurologis ada seperti kelemahan di lengan atau kaki yang semakin memburuk, perlu pembedahan.

BAHAN SELENGKAPNYA DAN DAFTAR PUSTAKA SILAHKAN DOWNLOAD DI BAWAH

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/12/spondilosis-servikalis-referat.html?m=1

Password: kuliahitukeren.blogspot.com

Spondylosis

Spondylosis

Apa itu spondylosis? Spondylosis adalah salah satu jenis osteoartritis, yakni radang sendi karena radang sendi menipis. Kartilago adalah tulang rawan yang menjadi bantalan di ujung tulang sehingga mencegah terjadinya gesekan antar ujung tulang. Bila kartilago tersebut habis, maka ujung tulang pun akan rusak dan hancur sedikit demi sedikit serta sendi akan terasa sakit.

Osteoartritis yang terjadi di sendi-sendi tulang belakang dinamakan spondylosis. Spondylosis umumnya terjadi saat umur 45 hingga 60 tahun, namun kondisi ini pun dapat menyerang di usia lebih muda.

Spondylosis dapat mempengaruhi berbagai bagian tulang belakang. Lokasi tersebut berbeda untuk masing-masing orang.

Punggung bawah adalah area yang paling umum. Rasa sakit akibat osteoartritis di bagian itu dianggap umum karena punggung bawah bekerja menahan sebagian besar beban berat badan kita. Pula, daerah ini yang paling rentan terhadap stres akibat mekanisme pergerakan badan yang, apabila berlebihan, dapat melukai otot-otot dan mengiritasi sendi-sendi yang sebelumnya sudah rusak karena osteoartritis itu.

Leher juga rentan terkena osteoartritis, dikenal dengan istilah cervical spondylosis. Mempertahankan satu posisi leher untuk waktu yang lama dapat memicu rasa sakit.

Rasa sakit di punggung atas bisa dipicu oleh kebiasaan jalan membungkuk. Terkadang sulit untuk membedakan osteoartritis ini dengan cedera otot karena aktivitas yang mengiritasi sendi juga dapat melukai otot.

Untuk penderita spondylosis, ada beberapa tips yang dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Melakukan olahraga yang menguatkan otot-otot di sekitar tulang belakang. Otot-otot yang kuat akan mampu menyokong tulang belakang sekaligus menyerap sentakan sebelum sentakan itu sampai di sendi-sendi tulang belakang. Olahraga pemanasan dapat mengurangi kekakuan tulang belakang sekaligus meredam rasa sakit. Untuk mengetahui jenis latihan yang tepat untuk Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter ahli ortopedi.

Kegiatan aerobik ringan, seperti berjalan, berenang, atau bersepeda. Kegiatan ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi kekakuan tanpa menambah stres pada sendi-sendi tulang belakang. Aerobik juga dapat menurunkan atau mempertahankan berat badan karena berat badan yang tidak dikendalikan akan menambah stres yang dialami oleh sendi-sendi tulang belakang.

Latihan di air hangat. Saat melakukan olahraga ini, air akan menahan sebagian besar berat badan sehingga dapat mengambil-alih stres yang sedang dialami oleh sendi-sendi. Berolahraga di air hangat akan menambah keuntungan yang kita dapatkan karena suhu hangat itu akan melancarkan sirkulasi darah, meredam rasa sakit, dan mengurangi kekakuan otot dan sendi sehingga memudahkan kita melakukan olahraga jenis. Bila memungkinkan, carilah kolam renang yang memiliki fasilitas khusus osteoartritis.

Kompres panas, namun bukan di daerah peradangan karena panas akan memperburuk peradangan tersebut. Juga, jangan menggosok kulit yang sedang dikompres itu. Kompres diberikan selama 20 hingga 30 menit. Bila ingin dikompres lagi, berikan jeda minimal sejam untuk masing-masing pengompresan agar jaringan kulit tidak kepanasan. Lebih baik menggunakan kompres karena panas yang lembab menyerap lebih cepat dan dalam daripada panas yang kering.

Kompres es yang dapat diberikan bila rasa sakit muncul setelah berolahraga. Kompres selama maksimal 20 menit, karena lebih dari itu akan menyebabkan radang dingin. Berikan jeda satu hingga empat jam untuk setiap pengompresan. Agar dingin menyerap lebih dalam, lapisi es dengan handuk basah. Bila rasa sakit di punggung bertahan lebih dari dua hari, hentikan kegiatan olahraga Anda untuk sementara waktu. Olahraga dilanjutkan lagi apabila rasa sakit sudah hilang. Bila rasa sakit bertahan lebih dari dua hari, berkonsultasilah dengan dokter ortopedi.

Obat penghilang rasa sakit atau obat antiperadangan dapat dikonsumsi bila mengalami rasa sakit ringan. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi obat jenis ini. Pahami kalau obat jenis ini memiliki efek negatif terhadap kesehatan lambung.

Perawatan pelengkap bisa jadi ada di daftar rekomendasi dokter. Perawatan ini biasanya difungsikan sebagai tambahan untuk perawatan medis, bukan sebagai penggantinya. Tidak semua orang akan mendapatkan hasil yang sama walau mereka memiliki kondisi spondylosis yang sama. Contoh perawatan yang populer adalah akupuntur dan terapi pijat.

Mengkonsumsi suplemen sangat dianjurkan. Bagi penderita osteoartritis, termasuk spondylosis, suplemen yang dianjurkan adalah HD Dynamic Trio + Glucosamine Sulphate.

HD Dynamic Trio + Glucosamine Sulphatemengandung glucosamine sulphate yang merupakan senyawa alami di kartilago. Kandungan ini akan membantu pembentukan kartilago baru dengan dibantu oleh chondrotin yang juga ada diHD Dynamic Trio + Glucosamine Sulphate itu.

Bila penderita osteoartritis mengonsumsi HD Dynamic Trio + Glucosamine Sulphate selama 4 minggu, maka nyeri sendi akan berkurang hingga 19% dan pergerakan sendi membaik hingga 9%. Konsumsi selama 12 minggu akan mengurangi nyeri hingga 39% dan pergerakan sendi membaik hingga 27%. Produk ini juga efektif mengurasi rasa kaku, nyeri, dan bengkak karena radang sendi.

Perawatan osteoartritis itu membutuhkan kesabaran. Jadi, jangan mengharapkan hasil instan dari latihan, pengobatan, terapi, dan suplemen yang Anda jalani. Tetapi perkembangan positif akan Anda dapatkan perlahan-lahan, asalkan Anda setia melakukan berbagai tips di atas.

Copyright
© 2014 by PT Harmoni Dinamik Indonesia. Red Top Square #B7-8, Jl. Pecenongan Raya No.72, Jakarta 10120.

Senin, September 08, 2014

Spondilosis Servikal (Cervical Spondylosis)

Apa itu Spondilosis Servikal (Cervical Spondylosis) ?

Tulang belakang servikal terbuat dari tulang (vertebra) dengan bantalan (cakram) di antaranya. Seiring kita bertambah usia, tulang dan cakram akan merosot. Tulang taji (osteofit) mungkin terbentuk dan rongga tulang belakang mungkin menyempit (stenosis). Perubahan ini dikenal sebagai Spondilosis Servikal.

Bagaimana Saya mendapat gejala ?

Seiring dengan merosotnya tulang belakang, formasi osteofit terjadi bermaksud untuk menyatukan vertebra bersama-sama untuk meminimalkan pergerakan. Osteofit-osteofit ini mungkin menyebabkan gejala-gejala tidak diinginkan sekali itu menjadi berhubungan dengan akar syaraf atau sumsum tulang belakang manapun..

Penyebab

Penyebab dasar Spondilosis Servikal seringkali disebabkan oleh usia terkait pakai dan rusak tulang belakang dan cakram servikal.

Gejala

Gejalanya adalah nyeri leher, nyeri mendalam yang menetap, yang menyebar ke bahu dan turun ke tangan, telapak tangan, dan jari. Mati rasa atau kelemahan tangan, telapak tangan, jari, atau kaki. Sakit kepala.


Faktor Resiko

Pakai dan rusak tulang belakang dan degenerasi cakram disebabkan penuaan adalah faktor resiko utama untuk berkembangnya Spondilosis Servikal. Cedera leher mungkin juga meningkatkan resiko Anda.

Pencegahan

Tidak terdapat cara tertentu untuk mencegah kondisi ini. Namun demikian, beberapa perubahan gaya hidup mungkin memperlambat proses degenerasi. 

Perubahan gaya hidup termasuk :

● Latihan penguatan dan fleksibilitas teratur untuk leher dan otot punggung.
● Latihan aerobic teratur, contohnya berlari, berenang, bersepeda.
● Kesadaran postural untuk menjaga postur yang baik.
● Perubahan tempat kerja untuk mengurangi stress pada punggung dan leher.
● Berhenti merokok.
● Menjaga jarak berat badan sehat.

Diagnosis

Bagaimana saya memastikan bahwa saya memiliki Spondilosis Servikal ?

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik; Sinar-X dan studi Penggambaran Resonansi Magnetik (MRI) membantu. Penggambaran ini mungkin menunjukkan ketidaknormalan dan memperlihatkan luasnya kerusakan tulang belakang servikal.

Pilihan Pengobatan

Apa saja pilihan pengobatannya ?

Gejala mungkin berlangsung untuk beberapa bulan hingga tahun. Jika anda memiliki gejala ringan, dokter akan merekomendasikan istirahat, obat-obatan, dan terapi fisik. Operasi akan menjadi pilihan terakhir.

Istirahat
Pada fase akut, Anda mungkin perlu menggunakan kerah servikal untuk membatasi pergerakan leher dan mengurangi iritasi syaraf.

Obat-obatan
Dokter mungkin meresepkan beberapa obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (NSAIDs) atau penghilang nyeri lainnya untuk menghilangkan nyeri dan mengurangi bengkak. Penggunaan pelemas otot mungkin berguna.

Terapi Fisik
Traksi servikal, terapi panas/dingin atau program latihan aktif mungkin membantu untuk meringankan gejala. Latihan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot.

Operasi
Itu hanya diperlukan jika Anda memiliki nyeri akut yang tidak membaik dengan pengobatan lainnya atau jika gejala neurologis meningkat.

ENMG

Electromyografi (ENMG) adalah teknik untuk memeriksa dan merekam aktivitas sinyal otot.

ENMG dilakukan dengan instrumen bernama Elektromiograf, untuk menghasilkan rekaman bernama elektromiogram.
Elektromiograf mendetekasi potensi listrik yang dihasilkan oleh sel otot ketika otot ini aktif dan ketika sedang beristirahat.