Sabtu, April 06, 2013

Istri Prajurit TNI Lampung Peduli Korban Kerusuhan

Istri Prajurit TNI Lampung Peduli Korban Kerusuhan

Istri Prajurit TNI Lampung Peduli Korban KerusuhanBandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Istri prajurit TNI di Provinsi Lampung menunjukkan kepedulian kepada korban kerusuhan di sejumlah tempat di daerah ini sebagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, kata Ketua Dharma Pertiwi Korcab Lampung, Hj Kania Riffianti Amalsyah.

Dalam dialog di RRI Bandarlampung, Senin (15/4), Kania Riffianti yang juga istri Komandan Korem 043 Garuda Hitam Lampung (Kol Amalsyah Tarmizi) itu menyebutkan sejumlah kegiatan sosial yang telah dilaksanakan para istri anggota TNI di Lampung, yaitu memberikan bantuan bagi korban kerusuhan di Balinuraga Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Tengah.

"Kami juga telah memberikan bantuan bagi korban banjir di Kota Bandarlampung," kata Hj Riffianti yang juga Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Korcam Korem 043 Garuda Hitam Pengurus Daerah II/Sriwijaya itu, saat dialog yang dipandu presenter RRI Bandarlampung Thohir Saleh dengan pembahas redaktur LKBN ANTARA Biro Lampung itu pula.

Didampingi Pengurus Dharma Pertiwi Lampung, antara lain Ny Tuti Ferry Sidjaya, Ny Sherly D Tampubolon, dan Ny Rahma Tri Budi Utomo, dia menyebutkan pula sejumlah kegiatan sosial lainnya, seperti donor darah, anjangsana kepada anggota maupun keluarga anggota TNI yang sedang dirawat di rumah sakit, memberikan santunan kepada para janda prajurit TNI, kunjungan untuk memberikan bantuan ke panti asuhan, pengobatan dan pelayanan KB secara gratis, dan memberikan pelayanan operasi hernia dan bibir sumbing secara gratis.

"Persit Kartika Chandra Kirana senantiasa memiliki komitmen untuk meningkatkan kepedulian pada kesejahteraan keluarga prajurit dan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dilandasi semangat kebersamaan dan kekeluargaan," kata dia pula.

Ny Tuti Ferry Sidjaya yang juga istri Komandan TNI AL Lampung, sekaligus anggota mirinir di Lampung menambahkan bahwa selaku istri prajurit TNI tetap harus mendampingi suami dan mengasuh anak-anaknya agar dapat mencapai keberhasilan seperti diharapkan.

"Kami sudah terbiasa belasan tahun hidup sebagai istri prajurit TNI, sehingga sudah dapat mengatur waktu untuk tetap dapat mendampingi suami, mengurus anak-anak dan rumah tangga, mengurus pekerjaan maupun organisasi para istri prajurit TNI," kata dia lagi.

Pengurus Dharma Pertiwi yang telah berusia 49 tahun pada 15 April 2013 ini, menaungi organisasi istri anggota TNI (Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini, dan Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI) menurut Hj Kania Riffianti juga terus mengingatkan dan mendorong para istri anggota TNI untuk menyiapkan diri dengan berwirausaha atau berbisnis guna membantu menambah pendapatan suami.

"Kemampuan bisnis atau wirausaha itu akan sangat berarti saat suami sudah pensiun," ujar dia pula.

Dia juga mengingatkan para istri prajurit TNI untuk jangan menuntut suami masing-masing keinginan yang tidak mampu dipenuhi, tapi sebaiknya menerima apa pun yang diperoleh suami dengan rasa syukur dan ikhlas.

Pengurus Dharma Pertiwi dan organisasi yang dinaunginya, menurut Riffianti, juga berupaya terus menjalin silaturahmi antaranggota dan keluarga besar serta masyarakat luas, sehingga tercipta hubungan yang akrab dan kompak satu sama lain.


http://lampung.antaranews.com/print/267259/istri-prajurit-tni-lampung-peduli-korban-kerusuhan

Damai itu indah

Amalsyah Tarmizi